prolog

Star & Void

Alrbert Pratama dan Ghenzha Pratama, kakak adik yang berumur kisaran 5 tahun dan 6, tinggal di panti asuhan karena orang tua mereka tewas dalam kecelakaan, Alrbert atah Abe seorang yang pendiam dan cerdik, ia sering haus akan pengetahuan, sedangkan kakaknya, Ghenzha atau bisa disebut Enzha adalah anak yang semangat, sering mengajak bermain bersama, seperti tidak kenal lelah, keduanya juga saling bersama dan berbagi

Saat malam bulan purnama, pada saat itu rumah panti sunyi karena banyak yang tidur pulas, Enzha yang terbangun, mendengar suara ketukan pintu diluar, Enzha berjalan dan membuka pintu tersebut, tiba tiba ada karung yang membungkus Enzha, Enzha berteriak minta tolong tapi penculik itu langsung membungkam mulutnya dan berlari membawanya ke bagasi mobil, dan membawanya pergi entah kemana

Pagi harinya, Abe terbangun karena ribut diluar, ibu panti panik karena tiba tiba Enzha menghilang, dia sudah melaporkannya ke pihak berwajib, tetapi tidak ada tanda tanda Enzha ada di sekitar panti, mereka yakin kalau ini kasus penculikan,

Abe yang mendengar itu langsung mendobrak pintu, dan bertanya apa yang terjadi pada kakaknya, ibu panti yang kasihan ingin berbohong, tapi abe telah mendengar semuanya, jadi Abe hanya bisa terdiam kepergian kakaknya, dan mengira sudah tidak ada, sudah 7 hari dilakukan pencarian, tetapi tidak ketemu, mereka yakin kalau Enzha telah berpulang

Dan saat itu juga ada seseorang yang ingin mengadopsi anak, karena istri dan anak kandungnya kecelakaan, karena kelalaiannya dalam memperhatikan kendaraan yang akan mereka naiki, Rian Thionara Devena seorang ayah berusia 35 tahunan, ia ingin mengadopsi Abe yang terlihat seperti anaknya yang sudah tiada itu

Abe dibawa oleh Rian yang rumahnya biasa biasa saja, niatnya nanti Rian akan mendirikan bengkel di rumahnya, Rian sudah belajar ke orang yang sudah berpengalaman, agar tidak ada lagi orang yang seperti dirinya

Abe yang sekarang bernama Abe Devana, besar dilingkungan yang cukup ramah, dididik dengan anak sepantarannya, dan Abe tetap ingin tau tentang dunia, Abe selalu meminta ayah angkatnya membelikannya buku, dan berkreasi dengan mesin, menciptakan alat alat yang nantinya akan berguna, walau kelihatannya ceria, Abe tetap menyimpan luka yang dalam, kepergian kakaknya tentu Abe tidak menerimanya, "jika sihir itu ada, aku akan menciptakan sihir membangkitkan orang yang telah tiada"