Effect samping
Stress kronis dan migrain berat.
Trauma mendalam, seolah terus mendengar bisikan manusia yang dijadikan bahan.
Rasa kosong dan terisolasi secara emosional.
Dorongan kuat untuk mengakhiri hidup karena benturan kesadaran manusia dan mesin (AI dan Robot).
Bahan-Bahan :
1. NeuroCore Extract – diambil dari korteks manusia.
2. Synaptic CryoGel – pendingin otak sintetis dari dimensi alternatif.
3. Omega Cipher Dust – debu sistem dari dunia digital paralel.
4. Crimson Etherium – cairan spiritual dari pengorbanan manusia dalam keadaan marah.
5. AI Memory Seed – chip yang berisi ingatan dan emosi AI yang pernah rusak mental.
6. Void Circuit Liquid – cairan hitam yang hanya ditemukan di pusat "Retakan Realitas".
“Tidak, ini mustahil, tidak mungkin serum gila seperti ini tercipta hanya dari manusia tua, mustahil, sungguh mustahil, ini pasti kesalahan data kan?, iya benar, mungkin saja ini salah karena dampak AIDec yang dihancurkan oleh bocah itu!, nyatanya... bocah itu hanya mematung diam tidak berdaya ha ha HA?!”ucap jenius itu dengan perasaan panik, namun...fakta tidak bisa diputar seperti kipas, faktanya saat itu Gens dengan cepat, penuh tenaga, penuh taktik serta menggunakan teknik beladiri yang ia pelajari, menyerang jenius itu dengan sadis, pada awal-awal Gens mulai menyerang hanya dengan dasar-dasar bela diri yang ia pelajari, namun seiring berjalannya waktu, tentu saja Gens bertarung dengan kemampuan maksimal yang ia ketahui.
Jenius gila itu hanya bisa diam dan bertahan, patut diakui, Jenius tersebut cukup tangguh, ia dapat bertahan dari serangan Gens yang bertubi-tubi tanpa henti, namun ia masih belum mempercayai hal tersebut, karena kemampuan serum tersebut adalah kemampuan yang pertama kali ia lihat semasa hidupnya, “ha..., menyebalkan, kalau saja serum itu langsung aku pakai!, ah tidak... jika aku pakai mungkin serum itu akan membuatku repot juga..., meskipun effectnya terlalu diluar nalar, namun effect sampingnya juga cukup gila, jadi... aku tidak terlalu panik melawan bocah ini... karena sebentar lagi ia..” ucapan jenius itu dalam hati.
Saat Gens menyerang jenius secara brutal, Gens tiba-tiba terdiam dan terjatuh di depan Jenius itu, Jenius itupun merasa lega, karena ia berfikir bahwa Gens telah kena effect sampingnya, “Nah!, sekarang bisa apa kau bocah!, bisa nangis!?!, hahaha, percumah saja bukan?, bagaikan kau merasakan kenikmatan surga.... namun itu hanya satu menit!, dan justru setelahnya kau akan masuk neraka!” ucap bahagia Jenius itu.
Namun yang dipikirkan si Jenius cukup salah, faktanya saat itu Gens kembali terbangun dan menyerang kembali si Jenius dengan kekuatan yang lebih brutal. Jenius itupun mulai menyerang balik, dan mulai serius melawan, karrena awalnya ia berfikir bahwa cukup dengan bertahan saja, Gens akan berhenti dan mati dengan sendirinya.
“Hei, gila kau ya?” ucap Jenius itu sembari bertarung dengan Gens. Pertarungan antara Jenius yang brutal dan Gens yang sangat brutal juga terus berlangsung selama 1 jam, suasana pertarungan tersebut sangat dingin, walaupun si Jenius mengajak Gens berbicara dan memancing emosi Gens, namun sayangnya Gens hanya diam tidak merespon sedikitpun, mengapa demikian? Hal tersebut juga membuat si Jenius kesal, karena ia buang-buang tenaga untuk berbicara, namun Gens tidak merespon satun katapun. Gens menyerang Jenius dengan kekuatan yang sangat diluar nalar manusia, namun si Jenius juga bukanlah orang lemah! Ia terus bertahan dan menghadapi Gens dengan brutal juga, saat itu tubuh mereka dipenuhi memar serta darah, kaca-kaca alat kimia tempat percobaan, ramuan, obat dll hancur... hanya tersisa puing-puing kaca di lantai ruangan lab tersebut.
“huhhh...., sudahlah, aku sudah mulai lelah nih bocah... waktu juga terbuang sia-sia cuman untuk menanggapi kau seorang!, ATTACK!” ucap Genius itu dengan nada lemas dan gemetar. Setelah Genius itu mengatakan ATTACK hal mengerikan akhirnya datang, saat itu Robot,AI dan manusia 1/2 AI (hal yang sama seperti ayahnya Gens) menyerang Gens secara serentak.
“Berakhir sudah... sebelumnya tidak terpikir sedikitpun olehku untuk meenggunakan cara ini hanya untuk melawan bocah gila seperti dia, tapi... apa boleh buat... dia memakai serum gila juga sih, hoiii!, mayatnya tolong jangan dihancurkan! (perintah untuk Robot AI yang menyerang Gens), hehh... kalau mayat bocah itu hancur... aku tak akan mendapatkan apa-apa setelah berjuang mati-matian melawan dia..., walaupun aku enggan mengakuinya.... kuakui, kau cukup tangguh bocah! Kau bisa bertahan dengan serum gila yang dipenuhi effect samping yang cukup gila itu!, namun... sayang sekali... jika dibiarkan, kau akan menjadi hama bagi kami yang disebut Jenius di negara ini” ucap jenius itu sembari menyaksikan pasukannya menyerang Gens yang berada di bawah(Labolatorium) sedangkan ia melihat di atas dengan cara terbang menggunakan robot seukuran tas yang ia ciptakan, setelah itu, para Robot dan AI pun berhenti bergerak, hal tersebut menandakan bahwa pertarungan telah selesai, serta musuh yang mereka hadapi telah dikalahkan. Hal tersebut sudah sangat dipastikan oleh Jenius, karena Robot AI yang dihadapi Gens, adalah Robot AI yang dikembangkan secara khusus untuk bertarung dengan musuh yang gila, Robot AI itu juga berjumlah kurang lebih sekitar 700 Robot AI. Jenius itupun berniat untuk meninggalkan tempat tersebut dan memerintahkan para Robot untuk membawa mayat Gens ke labolatorium yang berada di tempat lain.
Suasana yang dingin dipenuhi asap ramuan bahan kimia, serta labolatorium yang hancur menjadikan suasana saat itu sangat mengerikan dan tergambar gelap untuk pertarungan antara manusia, saat suasana tersebut terjadi, Gens pun dengan cepatnya menusuk bagian belakang tubuh Jenius itu yang sedang berbalik untuk pergi meninggalkan tempat itu.
“Aaa-a--a-a-a-a-a-a-a-a--aaa-ap-ap-ap-ap-ap-app-a-apaaaa?, Hoekkohokkkkaks, uookhhs, ba-b---b--w-b-w---bwasgaimanla bwiss---bisaa? Ka---kau? Haha, aku bercanda! Tentu saja aku tidak akan mati hanya karena ditusuk dibagian punggung! Dasar bocah!, luka ini bisa sembuh hanya menggunakan serum ini tahu (menunjukan serum misterius berwarna ungu, yang berfungsi untuk menyembuhkan dirinya)” ucap jenius itu dengan ekspresi sedikit kaget sembari menyuntikan serum kepada dirinya sendiri. Setelah sekian lama tidak mengucapkan sedikitpun kata, akhirnya Gens pun mengucapkan sesuatu “ATTACK” itulah kata yang diungkapkan Gens, saat itu para Robot AI pun berterbangan untuk menyerang Jenius itu.
“Tunggu!, situasi apa ini?!, apa yang kau lakukan?, dari awal seharusnya... kau sudah...” ucapan Jenius itu sambil melototi situasi dengan getaran tubuh bagaikan gempa bumi.
“Entahlah, setelah aku diguyur oleh serum itu... di telingaku terdengar suara teriakan ayahku..., ia menyuruhku untuk menghancurkan dirimu dan tubuhmu yang payah itu!, dan yang membuatku percaya diri untuk melawanmu adalah..., ayahku yang hanya terdengar suaranya, ia mengatakan bahwa aku bisa mengendalikan semuanya!, kira-kira maksudnya apa ya?!, paman?” ucapan Gens sembari menoleh dan memasang ekspresi senyum psikopat kepada si Jenius.
“T-tidak!, hei kalian!, sadarlah!, aku Kioni Bhrsa! Seorang Jenius yang menciptakan kalian! HOOIII!” teriakan Kioni (jenius itu) kepada robot-robot yang menyerang dirinya, padahal ia sendiri yang membuat dan mengembangkan mereka semua.
To be continue...
Autor’s social media:
-navypemula
-giansugiana357
Youtube
SugiArt CH