Bab 25 - Kunjungan yang Tidak Tahu Malu dan Penolakan yang Menghina

Perutku mual dengan jijik saat Beatrice dan Seraphina Sterling menerobos masuk ke kamarku. Hanya beberapa hari yang lalu, wanita-wanita ini memperlakukanku seperti kotoran di bawah sepatu mereka. Sekarang mereka berdiri di depan pintuku dengan senyum palsu, seolah sejarah kita bisa dihapus begitu saja.

"Roman, bisakah kamu meninggalkan kami?" Aku menjaga suaraku tetap tenang meskipun kemarahan membara di dalam diriku.

Roman mengangguk cepat, jelas merasakan ketegangan. "Tentu. Kita akan melanjutkan diskusi kita nanti." Dia menyelinap melewati Beatrice dan Seraphina, melemparkan pandangan penuh simpati padaku sebelum menghilang di lorong.

Beatrice tak membuang waktu membuat dirinya nyaman, duduk di kursi empuk tanpa diundang. Matanya berkeliaran di sekitar ruangan, mengambil inventaris setiap barang mewah.