Jari-jariku gemetar saat aku meletakkan Pil Penyehatan Jiwa terakhir ke dalam wadahnya. Tiga hari kerja tanpa henti telah membuatku kelelahan, energi spiritualku hampir habis. Aku terjerembab ke kursiku, membiarkan kepalaku jatuh ke belakang saat aku memandangi hasil kerja keras—lebih dari tiga ratus pil sempurna, masing-masing mampu meningkatkan tingkat penyerapan seorang kultivator sebesar dua puluh persen.
Beban fisik yang dirasakan sangat besar. Lingkaran hitam membayangi mataku, dan wajahku telah menjadi pucat. Namun kepuasan atas apa yang telah kucapai menutupi kelelahan yang kurasakan. Pil ini akan mengguncang fondasi struktur kekuasaan Kota Havenwood, terutama keluarga Hawthorne yang sombong yang telah menguasai pasar obat selama beberapa generasi.
"Berharga setiap tetes keringat," gumamku pada diri sendiri, sambil memijat leher kaku.