Bab 147 - Menantang Korupsi, Memanggil Bala Bantuan

Bau antiseptik yang manis menyengat bercampur dengan obat herbal tradisional memenuhi udara ketika saya menyaksikan adegan itu terbentang di depan saya. Dr. Desmond Davenport, yang dikenal sebagai "Dewa Obat Tradisional," baru saja selesai memuja liontin giok milik orang kaya itu. Rahang saya mengatup saat saya melihat wajah wanita petani yang berurai air mata sedang diarahkan menjauh dari area konsultasi.

Nyawa anaknya terancam, namun dia diabaikan karena persembahannya tidak cukup berharga. Sementara itu, seorang pria dengan rantai emas setebal ibu jari saya dan sikap dua kali lebih berat disambut dengan tangan terbuka.

"Teman baikku," kata Dr. Davenport, tangannya masih memegang liontin giok, "penyakit ringan apa yang membawamu kemari hari ini?"