Aku merasakan campuran emosi yang aneh saat mendekati pinggiran Kota Havenwood. Luka-luka fisikku sebagian besar telah sembuh, tetapi bekas luka mental dari pengkhianatan Conrad Thornton masih membekas. Cakrawala kota terlihat dari jendela mobilku—terasa akrab namun entah kenapa berbeda. Mungkin akulah yang telah berubah.
"Selamat datang kembali di Havenwood, pak," kata pengemudiku, melirikku melalui kaca spion belakang.
Aku mengangguk diam. Kepulanganku bukan sekadar tentang nostalgia. Pengaruh Conrad telah merasuk dalam di sini, dan aku harus menilai kerusakan, menyiapkan obat untuk pemulihanku yang berkelanjutan, dan yang terpenting, menegaskan kembali otoritasku. Tidak lagi berperan sebagai pengusaha rendah hati dengan profil rendah. Strategi itu hampir membuatku terbunuh.