Bab 300 - Bisikan di Pameran Ramuan: Sekutu dan Musuh

Matahari pagi melemparkan bayangan panjang ketika Eamon dan aku memasuki Kota Mekar Persik. Jalanan dipenuhi aktivitas yang tidak biasa, pedagang menawarkan barang dagangan mereka dengan semangat ekstra.

"Lebih ramai dari yang aku duga," aku berkomentar, mengamati wajah-wajah di kerumunan untuk mencari tanda-tanda Caleb Thorne.

Eamon mengangguk. "Kota ini dikenal dengan pasar herbalnya. Mungkin ada acara khusus?"

Perutku bergemuruh, mengingatkan bahwa kami belum makan sejak fajar. "Mari kita cari tempat makan dulu. Sambil mengumpulkan informasi."

Kami menemukan rumah teh sederhana di dekat pusat kota. Aroma sedap pangsit kukus dan bebek panggang memenuhi udara ketika kami duduk di meja pojok.

"Apa yang membawa kalian berdua ke kota kami?" Pemilik bertanya, meletakkan cangkir teh harum di depan kami.

"Urusan dengan Caleb Thorne," jawabku, memperhatikan reaksinya dengan saksama.