Tuan Flores maju ke arah Clara, matanya bersinar dengan kelaparan gelap.
"Ayo kesini, nak," ia merayu, mengulurkan tangannya ke arah sosoknya yang menggigil. "Konstitusi tubuhmu adalah persis apa yang aku butuhkan."
Ku tarik diri melawan rantai energi gelap, merasakan mereka perlahan memberi saat amarahku semakin memuncak.
"Jangan sentuh dia," aku memperingatkan, suaraku rendah dan berbahaya.
Flores mengabaikanku, sepenuhnya terfokus pada Clara. "Apakah kamu tahu apa kamu sebenarnya, anak? Sebuah tubuh energi gelap murni—sangat langka dan berharga. Begitu aku menyatu denganmu, kultivasiku akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Clara menekan dirinya ke tiang batu, matanya terbuka lebar dengan ketakutan. "Me-me-nyatu?"
"Tuan Flores!" aku berteriak, menyalurkan lebih banyak kekuatan melawan kendalaanku. "Menjauhlah dari dia sekarang!"