So sooner or later, you will get burned.

Dalam kehidupan sebelumnya, Lu Zhaozhao mempercayai orang yang salah, tanpa sengaja menyebabkan kematian pria yang sangat mencintainya.
Terlahir kembali pada hari pertama dia bertemu dengannya, Lu Zhaozhao dengan tegas menarik Song Si Nian untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Saat dia sibuk membalas dendam dan menampar wajah, dia hanya memiliki satu prinsip mengenai suaminya yang menderita gangguan ekspresi emosi: untuk mencintainya.
Apa yang tidak diketahui Lu Zhaozhao adalah bahwa dia adalah satu-satunya cahaya bagi Song Si Nian. Penyakitnya membuatnya paranoid dan obsesif, namun dia tidak berani mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya kepada Lu Zhaozhao.
Tetapi kebenaran tidak bisa disembunyikan selamanya. Ketika semua tentang dirinya terungkap di hadapannya, Song Si Nian memeluknya erat, air mata memerahkan matanya, dan dengan suara gemetar bertanya sambil membenamkan wajah di lehernya, "Zhaozhao, apakah kamu tidak menginginkanku lagi?"

Setelah Terlahir Kembali, Misinya Hanya Mencintainya

Meskipun Song Sinian merasa bingung, dia tetap mengikuti Lu Zhaozhao.


"Tuan Song, duduklah di sini." Lu Zhaozhao berjalan ke bangku di taman, mengulurkan tangannya, dan menekan Song Sinian untuk duduk di atasnya.


Kemudian, dia duduk di samping Song Sinian.


"Lihat, tempat ini adalah yang terbaik untuk melihat bulan di malam hari," kata Lu Zhaozhao, mengulurkan tangan dan menunjuk ke langit.


Karena sudah mendekati Festival Pertengahan Musim Gugur, bulan terlihat jauh lebih bulat dari biasanya.


Pupil gelap Song Sinian sedikit menurun, seolah-olah dia merasa ucapannya agak aneh.


Lu Zhaozhao belum pernah ke Song Mansion sebelumnya, jadi bagaimana dia bisa tahu bahwa ini adalah tempat terbaik untuk melihat bulan di malam hari?


Song Sinian mengangkat matanya, tatapannya tanpa sadar menelusuri wajah kecil Lu Zhaozhao.


Ekspresinya tidak seperti seorang pembohong.


Sepertinya istri cantiknya masih memiliki banyak rahasia yang belum diceritakan kepadanya.


Bab 78: Surga Benar-benar Tahu Bagaimana Mendorong Dia ke Batas