So sooner or later, you will get burned.

Dalam kehidupan sebelumnya, Lu Zhaozhao mempercayai orang yang salah, tanpa sengaja menyebabkan kematian pria yang sangat mencintainya.
Terlahir kembali pada hari pertama dia bertemu dengannya, Lu Zhaozhao dengan tegas menarik Song Si Nian untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Saat dia sibuk membalas dendam dan menampar wajah, dia hanya memiliki satu prinsip mengenai suaminya yang menderita gangguan ekspresi emosi: untuk mencintainya.
Apa yang tidak diketahui Lu Zhaozhao adalah bahwa dia adalah satu-satunya cahaya bagi Song Si Nian. Penyakitnya membuatnya paranoid dan obsesif, namun dia tidak berani mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya kepada Lu Zhaozhao.
Tetapi kebenaran tidak bisa disembunyikan selamanya. Ketika semua tentang dirinya terungkap di hadapannya, Song Si Nian memeluknya erat, air mata memerahkan matanya, dan dengan suara gemetar bertanya sambil membenamkan wajah di lehernya, "Zhaozhao, apakah kamu tidak menginginkanku lagi?"

Setelah Terlahir Kembali, Misinya Hanya Mencintainya

Xia Wenyan berniat untuk mengikuti, tapi Zhao Xi, yang datang bersamanya, menghentikannya.


Dia bisa melihat bahwa ekspresi Song Sinian tidak baik dan kehadiran Xia Wenyan tidak akan berguna; mungkin lebih baik membiarkan hanya Lu Zhaozhao di sana.


Sementara itu, Lu Zhaozhao, yang mengikuti Song Sinian melewati pintu, tersandung dan hampir jatuh karena langkahnya yang terlalu cepat.


Mulut kecilnya bahkan belum sempat mengatakan sesuatu ketika Song Sinian menekannya ke pintu yang baru saja ditutup.


Tangan besar Song Sinian mencengkeram erat punggung bawahnya, sementara tangan lainnya menggenggam bagian belakang lehernya.


Dia sedikit membungkuk, ciumannya berjatuhan tanpa teknik atau urutan.


Entah karena dia berjalan terlalu terburu-buru sebelumnya, napasnya sangat kacau, kehangatannya jatuh di wajah kecilnya.


Pernapasan Lu Zhaozhao menjadi tidak teratur, terpengaruh oleh napas ini.


Dia bahkan merasa sedikit pusing dan kekurangan oksigen.


Bab 196: Sepertinya Dia Telah Menyerah Berjuang