Reese

Setelah enam tahun mencintai Julian Grayson dan secara harfiah menjaga hidupnya dengan donor darah langka miliknya, Hazel Ashworth hanya tinggal tiga hari lagi untuk menjadi istrinya ketika Julian menelepon untuk membatalkan pernikahan mereka.

Alasannya? Saudari tirinya, Ivy, telah didiagnosis dengan kanker terminal dan keinginan terakhirnya adalah menikah dengan Julian sebagai gantinya. Hazel menyaksikan dengan ngeri saat Julian membawa gaun pernikahan buatan tangannya kepada Ivy, yang berencana memakainya sambil mencuri tidak hanya tunangan Hazel, tetapi seluruh pernikahannya—tempat yang sama, tanggal yang sama, bahkan rasa kue yang sama.

Ini adalah pengulangan menyakitkan dari masa kecil mereka, di mana ibu Ivy, Eleanor, menghancurkan keluarga Hazel dengan menggoda ayahnya dan mendorong ibunya untuk bunuh diri, kemudian menghabiskan bertahun-tahun menyingkirkan Hazel sementara Ivy mengambil semua yang dulunya miliknya.

Namun kali ini, Hazel menolak untuk hancur seperti ibunya dulu. Dia menuntut seluruh perusahaan Julian dan dua juta dolar sebagai kompensasi, lalu muncul di rumah sakit untuk memberikan "hadiah pernikahan" Ivy dengan cara yang paling meledak-ledak.

Sementara Ivy berperan sebagai korban sekarat yang sempurna dan Julian tetap buta terhadap manipulasinya, Hazel mulai mencurigai bahwa penyakit saudari tirinya mungkin tidak separah yang semua orang percayai. Ketika Ivy memiliki keberanian untuk meminta Hazel menjadi saksi pernikahannya dengan Julian, sarung tangan benar-benar dilepas.

Kini Hazel harus memutuskan sejauh mana dia bersedia pergi untuk mengungkap kebenaran dan merebut kembali apa yang menjadi haknya, bahkan jika itu berarti menghancurkan pria yang pernah dicintainya dalam prosesnya.

Milyarder Mendukungku

Bab 98 - Kembali Setelah Seabad dan Sengatan Lama Seorang Rival


Aku menatap Julian, amarah mendidih di dalam diriku mendengar kebohongannya yang terang-terangan. Seringainya hanya membakar kemarahanku, tapi sebelum aku bisa melampiaskan amarahku, Damien melangkah maju, sikapnya yang tenang sangat kontras dengan keadaan Julian yang gelisah.


"Tuan Grayson," kata Damien, suaranya sedingin es, "jika Anda sudah selesai mempermalukan diri sendiri, saya sarankan Anda pergi sebelum petugas keamanan mengawal Anda keluar."


Julian mendengus. "Kau tidak bisa mengancamku. Ini gedung umum."


"Sebenarnya," aku menyela, menemukan suaraku, "ini adalah kediaman pribadi dengan kebijakan pelecehan yang sangat ketat. Tetanggaku sudah memanggil petugas keamanan." Aku menunjuk ke arah kamera di sudut di mana lampu merah sekarang berkedip cepat.


Seolah-olah itu isyarat, petugas keamanan muncul dari kantornya, menuju ke arah kami dengan penuh tekad.
