Bab 117

Bab 117 - Pertemuan yang Tak Terduga: Damien Membuka Hatinya

Sesi akupunktur itu membuatku lelah tapi anehnya merasa damai. Saat Damien mengantarku kembali ke apartemenku, aku menyandarkan kepalaku ke jendela, memandangi kota yang berlalu dengan kabur.

"Kamu harus istirahat saat kita sampai di rumah," kata Damien, suaranya yang dalam memecah keheningan yang nyaman. "Perintah dokter."

Aku tersenyum samar. "Aku tidak selemah itu."

"Turuti saja aku," balasnya, menampilkan senyum setengahnya yang selalu membuat jantungku berdebar.

Ketika kami tiba di gedung apartemenku, Damien bersikeras membantuku masuk meskipun aku menolak. Lengannya di pinggangku terasa kuat dan menenangkan saat kami berjalan menuju lift. Ingatan tentang pengakuannya mengenai masa lalu kami masih terngiang di benakku, membuat kulitku merinding di mana pun dia menyentuhku.

Saat kami mendekati pintuku, aku meraba-raba mencari kunci, tapi sebelum aku bisa memasukkannya ke dalam lubang kunci, pintu terbuka.