Bab 106 - Pengakuan, Perayaan, dan Panggilan Penting
Aku menatap pesan Damien, jantungku berdegup kencang di dadaku. Apa yang telah kulakukan? Dalam momen kelelahan dan kerentanan, aku praktis mengakui perasaanku padanya. Dan sekarang jawabannya membuat kulitku merinding.
*Aku bisa mengambil 100 langkah, selama kamu tidak mundur.*
Jariku melayang di atas layar, tidak yakin bagaimana harus merespons. Sebelum aku bisa memutuskan, ponselku mulai berdering—nama Damien berkedip di layar.
Ya ampun. Aku tidak siap untuk percakapan ini.
Dengan jari gemetar, aku menjawab. "Halo?"
"Hazel," suara beratnya terdengar, mengirimkan getaran di sepanjang tulang belakangku. "Apa aku menelepon di waktu yang tidak tepat?"
"Tidak, aku... aku hanya di rumah," aku tergagap, duduk lebih tegak seolah dia bisa melihatku. "Aku minta maaf soal pesan itu. Aku tidak bermaksud—"
"Jangan minta maaf," ia memotong, nadanya hangat. "Aku menyukainya. Sangat."