Bab 26 - Klaim Tak Terhapuskan Sang Alfa
(Peringatan Konten: Bab ini mengandung konten eksplisit dan ditujukan untuk pembaca dewasa.)
Aku berlutut di hadapan Kaelen, gemetar di bawah beban perintah Alfanya. Lututku menekan lantai keras dengan menyakitkan, tapi ketidaknyamanan itu bukanlah apa-apa dibandingkan dengan badai emosi yang mengamuk di dalam diriku.
"Buka mulutmu, Seraphina," ia menggeram, jarinya mengencang di rambutku.
Dengan enggan aku membuka bibirku, air mata mengalir di wajahku saat Kaelen mengarahkan dirinya ke dalam mulutku. Saat dia masuk, erangan primitif lolos darinya, dan cengkeramannya pada rambutku mengencang dengan menyakitkan.
"Bagus," ia mendesis, matanya menggelap dengan kenikmatan. "Terima semuanya."