Bab 30 - Terpojok oleh Hasrat
Aku berdiri membeku di kamar mandi, jantungku berdegup kencang seperti burung yang terperangkap. Pintu baru saja tertutup di belakang Kaelen ketika tiba-tiba terbuka lagi. Aku mengira itu si magang, tapi ternyata Kaelen yang muncul kembali, matanya tidak lagi biru tajam seperti biasanya.
Matanya bersinar merah darah.
"K-Kaelen?" aku tergagap, mundur sampai menabrak pinggiran wastafel.
Dia mengunci pintu lagi dengan gerakan yang sangat lambat. "Tidak sepenuhnya."
Pemahaman menghantamku bagai gelombang yang menakutkan. Ini bukan hanya Kaelen – serigalanya telah sebagian mengambil kendali. Zeth. Serigala alpha yang paling dominan dan agresif di wilayah ini.
"Apa yang kau lakukan?" Suaraku keluar dengan nada tinggi yang memalukan.
Dia mengintaiku dengan gerakan bak predator. "Menyelesaikan apa yang sudah kita mulai."
"Kita tidak memulai apa-apa," aku memprotes lemah.