Pertemuan Mengejutkan dengan Tuan Sinclair

"Tidak," aku menjawab pertanyaan tak terduga Mrs. Sinclair tentang kehidupan cintaku. "Saat ini aku fokus pada karirku."

Dia tersenyum, puas dengan jawabanku. "Pilihan bijak. Aku juga melakukan hal yang sama di usiamu."

Aku menjaga ekspresiku tetap netral meski terkejut. Kebanyakan wanita dari generasi dan status sosialnya biasanya akan mendorong pernikahan di atas segalanya.

"Bagaimana dengan masa lalumu dengan Mr. Everett?" tanyanya blak-blakan. "Skandalnya cukup menjadi konsumsi publik."

Punggungku menegang. "Itu semua sudah berlalu sekarang."

"Memang seharusnya begitu," Mrs. Sinclair mengangguk menyetujui. "Jelas kau adalah korban dalam situasi itu."

Kata-katanya membuatku tercengang. Kebanyakan orang di kalangan atas memihak Alistair dan Ivy, menggambarkanku sebagai wanita kejam yang tidak mau menyingkir demi saudari tirinya yang sekarat.

"Apakah kau masih mencintainya?" desaknya.

"Mrs. Sinclair—" aku mulai bicara, merasa tidak nyaman dengan keterusterangannya.