Sudut Pandang Hazel
Ballroom itu dipenuhi energi baru saat aku bergerak di antara kerumunan. Dulu aku merasa ada mata-mata tak terlihat yang menilai setiap langkahku, namun kini aku dikelilingi oleh senyuman ramah dan uluran tangan. Transformasinya begitu dramatis sekaligus transparan.
"Nona Shaw, saya sangat mengagumi desain-desain Anda!" Seorang wanita berusia lima puluhan dengan rambut perak yang tertata sempurna menyentuh lenganku. "Putri saya akan menikah musim semi tahun depan. Maukah Anda mempertimbangkan untuk mendesain gaunnya?"
Sebelum aku sempat menjawab, wanita lain menyela. "Saya sudah mengikuti karya Anda sejak koleksi pertama. Sangat inovatif! Saya ingin mendiskusikan potensi investasi untuk brand Anda."
Aku tersenyum sopan, bertukar kartu nama dengan kedua wanita itu. "Saya akan senang berbicara lebih lanjut dengan Anda. Mungkin kita bisa menjadwalkan pertemuan minggu depan?"