Sudut Pandang Hazel
"Aku akan memastikan kau menyesalinya."
Kata-kata itu masih terasa membakar di lidahku saat aku menatap ekspresi terkejut Alistair. Akhirnya aku menemukan keberanian untuk mengungkapkan kebenaranku, terlepas dari situasinya. Koridor rumah sakit terasa mencekik—aroma antiseptik bercampur dengan kesedihan dan ketegangan.
"Kau tidak sungguh-sungguh," kata Alistair, suaranya mengeras. "Kau sedang kesal. Kita berdua sedang kesal."
Aku melipat tangan. "Tidak, aku belum pernah seyakin ini dalam hidupku."
"Setelah semua yang kita lalui—"
"Semua yang kita lalui?" aku memotong ucapannya. "Maksudmu semua yang kau lakukan padaku."
Rahang Alistair mengeras. "Aku tidak akan menandatangani surat cerai itu, Hazel."
"Kalau begitu bersiaplah untuk bertarung."
Matanya menyipit. "Apakah ini tentang Sinclair? Aku sudah melihat foto-foto kalian berdua. Tidak sabar untuk melompat ke ranjang pria lain, kan?"