Kopi sang CEO dan Keingintahuan Rekan Kerja

Elara Vance duduk dengan sempurna di kursinya, jari-jarinya bergerak cepat di atas tabletnya saat ia mencatat dengan detail. Rapat pagi itu sudah berlangsung hampir satu jam, dan Mr. Thorne kini sedang membahas kampanye baru departemen pemasaran.

"Proyeksi ini tidak bisa diterima," kata Damien Thorne, suaranya yang dalam memotong ketegangan di ruang konferensi. Ia mencondongkan tubuh ke depan, satu tangannya bertumpu kuat di atas meja yang mengkilap. "Aku ingin angka yang sudah direvisi ada di mejaku besok pagi."

Direktur pemasaran mengangguk gugup. "Baik, Mr. Thorne."

Elara mengamati pertukaran itu tanpa ekspresi, mencatat setiap detail sambil mempertahankan sikapnya yang tenang. Di sebelah kanannya, ia memperhatikan Olivia Monroe, karyawan baru di departemen komunikasi, menatap Damien dengan kekaguman yang tidak disembunyikan.

"Apakah ada hal lain yang ingin Anda tambahkan, Ms. Monroe?" tanya Damien tiba-tiba, menangkap tatapan wanita muda itu.