Cora Thorne duduk di dekat jendela, tangan mungilnya menekan kaca saat ia mengawasi jalan masuk dengan ketidaksabaran yang semakin besar. Ibunya telah berjanji untuk mengantarnya ke sekolah pagi ini, tapi malam telah berlalu tanpa kepulangan Elara.
"Apakah Mama akan datang?" tanyanya, suaranya diwarnai kekhawatiran.
Damien Thorne melirik dari tabletnya. "Dia akan ada di sini pagi ini untuk mengantarmu ke sekolah."
"Tapi dia belum datang," Cora cemberut, bibir bawahnya sedikit bergetar.
"Ini masih malam, Coco. Waktunya tidur." Nada Damien lembut tapi tegas saat ia mengangkat putrinya dari kursi jendela. "Ibumu tidak pernah mengingkari janji padamu. Dia akan datang."
Setelah menidurkan Cora, Damien kembali ke ruang kerjanya. Jam-jam berlalu saat ia mengerjakan setumpuk kontrak. Dia memeriksa jamnya—hampir tengah malam. Elara masih belum kembali.