Keesokan harinya, Elara sedang memeriksa urutan kode ketika Julian menerobos masuk ke kantornya. Ekspresinya tampak tidak biasa tegang.
"Kita mendapat undangan," ia mengumumkan, sambil melambaikan ponselnya.
Elara mendongak dari layarnya. "Untuk apa tepatnya?"
"Makan siang dengan kakak beradik Paxon dan Newman."
Elara menaikkan alisnya. Kakak beradik Paxon adalah pelopor teknologi antarmuka otak-komputer. Pekerjaan mereka akan melengkapi pengembangan YodaVision dengan sempurna.
"Itu kabar bagus," katanya, sudah mengatur ulang jadwalnya dalam pikiran.
Julian meringis. "Ada lagi. Damien akan hadir."
Jari-jari Elara membeku di atas keyboard. Dia tidak perlu bertanya Damien yang mana. Hanya ada satu yang penyebutan namanya saja bisa membuat detak jantungnya tergagap.
"Dengan Vivienne, kurasa?" tanyanya, menjaga suaranya tetap netral.