Kursi yang Dicadangkan

"Aku sudah berpikir," kata Eleanor, memecah keheningan yang tegang di dapur. "Sudah tujuh tahun sejak kalian berdua memberiku Cora. Bukankah sudah waktunya untuk cucu yang lain?"

Elara hampir tersedak kopinya. Dia meletakkan cangkirnya dengan hati-hati, menghindari tatapan penuh harap Eleanor.

"Eleanor, kumohon," katanya, menjaga suaranya tetap tenang. "Setelah apa yang baru saja kau coba lakukan dengan sup itu..."

"Oh, itu bukan apa-apa," Eleanor melambaikan tangannya dengan sikap meremehkan. "Hanya sedikit dorongan. Kalian berdua butuh lebih dari sekadar ramuan untuk memperbaiki apa yang rusak."

Damien tetap diam, wajahnya tak terbaca saat ia melanjutkan meminum airnya. Ketidakpeduliannya menusuk Elara lebih dari yang ingin ia akui.

"Tidak ada yang perlu diperbaiki," kata Elara pelan. "Beberapa hal memang tidak bisa diperbaiki."