Liam's POV
"Dia luar biasa, bukan?" Suara sombong Damian memecah lamunanku.
Aku mengalihkan pandanganku dari pintu yang tertutup, di mana aku masih bisa membayangkannya—Hazel Vance, berdiri tegak dan anggun dalam gaun biru tua yang pas sempurna, mata hijaunya yang mencolok bertemu dengan mataku dengan campuran kegugupan dan tekad. Rambut hitam panjangnya ditarik ke atas, memperlihatkan lekuk lehernya yang elegan.
"Siapa?" tanyaku, berpura-pura tidak tertarik.
Damian tertawa, menjatuhkan diri ke salah satu kursi di depan mejaku. "Jangan pura-pura bodoh, Sterling. Asisten barumu. Aku melihat ekspresi wajahmu saat memandangnya."
"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." Aku menyibukkan diri dengan mengeluarkan laptop, menolak mengakui bagaimana jantungku hampir berhenti saat pertama kali melihatnya.