(Peringatan Konten: Bab ini mengandung konten eksplisit dan ditujukan untuk pembaca dewasa.)
Sudut Pandang Hazel
Aku menikmati rasa Liam di lidahku, erangan dalamnya membuat panas mengumpul di antara pahaku. Tangannya terbelit di rambutku saat aku menelannya lebih dalam, memuaskannya dengan mulut dan tanganku secara bersamaan. Cara ototnya menegang di bawah sentuhanku membuatku bersemangat.
"Hazel," Liam mengerang, suaranya tegang. "Kalau kau terus begitu, aku tidak akan tahan lama."
Aku menatapnya dari balik bulu mataku, tidak menghentikan gerakanku. Mata biru-ungunya gelap dipenuhi hasrat, rahangnya terkatup rapat. Kekuatan yang kumiliki atas pria yang biasanya terkendali ini sungguh memabukkan.