POV Hazel
Jari-jariku sedikit gemetar saat menyortir tumpukan laporan bank di meja makan Liam yang besar. Bukan karena angka-angka yang sedang kuanalisis, tapi karena tatapan panas yang terus dia lemparkan ke arahku.
Setiap kali mata kami bertemu, listrik menyengat tubuhku. Jarak profesional yang telah kami bangun runtuh dengan setiap menit yang berlalu.
"Menemukan sesuatu yang menarik?" tanya Liam, suaranya yang dalam memecah keheningan yang tegang.
Aku mengetuk-ngetukkan pulpen ke kertas. "Hanya bahwa siapapun yang menangani rekening ini sangat teliti dalam menutupi jejak mereka. Transfer-transfer ini tampak sah pada pandangan pertama."
Liam mendorong kursinya ke belakang dan meregangkan tubuh. Kemeja kerjanya meregang ketat di dada bidangnya, dan aku tak bisa menahan diri untuk tidak menatapnya.
"Mari istirahat sebentar," usulnya, melonggarkan dasinya. "Kita sudah melakukan ini selama lebih dari satu jam."