POV Hazel
Sinar matahari pagi menembus jendela dapurku saat aku sibuk menyiapkan sarapan untuk Leo. Tubuhku masih bergetar dengan sisa-sisa kenikmatan dari malam sebelumnya, dan aku tak bisa berhenti tersenyum.
"Mommy, kenapa kamu begitu bahagia?" tanya Leo, memiringkan kepalanya.
Aku mengacak-acak rambut hitamnya. "Karena aku bersamamu, dasar kamu."
Leo terkikik, menyuapkan sesendok sereal ke mulutnya. Mata biru-ungunya—sangat mirip dengan Liam—bersinar dengan kegembiraan kekanak-kanakan. Aku menepis pikiran mengganggu yang ditanamkan Chloe. Kebetulan semata. Pasti begitu.
Ponselku bergetar dengan pesan dari Liam: "Sudah di luar kapanpun kamu siap. Tidak perlu terburu-buru."
Jantungku berdebar. Dia menjemput kami untuk pergi ke kantor dan tempat penitipan anak. Seperti kita adalah... keluarga.
"Tebak siapa yang akan mengantar kita hari ini?" aku bertanya pada Leo.
"Liam?" Leo langsung bersemangat.