POV Liam
Aku tidak ingat bagaimana aku bisa sampai ke kantor. Dunia terasa kabur setelah melihat Hazel pergi meninggalkanku kemarin. Kata-kata terakhirnya terus bergema dalam pikiranku: "Apapun yang pernah ada di antara kita sudah rusak tak bisa diperbaiki lagi."
Adrian menemukanku terduduk lemas di mejaku, menatap kosong, masih mengenakan setelan yang sama dari kemarin.
"Ya Tuhan, Liam." Suaranya memecah kekaburan pikiranku. "Kau di sini semalaman?"
Aku mendongak, mataku perih karena kurang tidur. "Jam berapa sekarang?"
"Jam sembilan pagi. Kau terlihat berantakan sekali." Adrian mendekat dengan hati-hati. "Kapan terakhir kali kau makan sesuatu?"
"Tidak penting." Suaraku terdengar hampa bahkan di telingaku sendiri.
Adrian menghela napas, melonggarkan dasinya. "Sudah cukup. Kau ikut denganku."
"Aku ada rapat—"
"Dibatalkan. Semuanya." Dia menarik lenganku, memaksaku berdiri. "Aku sudah menjadwal ulang harimu. Kau butuh istirahat mental sebelum benar-benar kolaps."