Siasat Klub Para Kekasih

## POV Liam

Aku terbangun dengan perasaan lebih utuh daripada yang kurasakan selama berbulan-bulan. Lenganku memeluk Hazel, tubuh hangatnya menempel pada tubuhku. Malam tadi sungguh luar biasa—penuh gairah, jujur, dan apa adanya. Dadaku sesak dengan emosi saat memandanginya tidur. Di sinilah tempatnya seharusnya berada. Bersamaku.

Tapi ketika aku mengulurkan tangan untuk menariknya lebih dekat, lenganku hanya menemukan seprai kosong.

"Hazel?" Aku langsung duduk, memeriksa kamar tidurku.

Dia sudah pergi.

Jantungku berdebar kencang saat aku melompat dari tempat tidur, memanggil namanya. Kamar mandi kosong. Begitu juga dapur. Seluruh penthouse-ku bergema dengan ketiadaannya.

Saat itulah aku melihatnya—sebuah catatan terlipat di atas meja dapur di samping secangkir kopi yang setengah kosong. Aku mengambilnya, tanganku sedikit gemetar.

*Liam,*