Dan kemudian, dia menghilang. Puff, lenyap. Persis seperti trik sulap sialan. Satu detik dia ada di sana. Detik berikutnya, dia tidak ada. Yang lain menyusul dan menyelidiki. Tidak ada tubuh yang tertinggal.
Sedangkan untuk oasis itu... Tidak pernah ada. Hanya pasir tanpa ujung. "Sebuah ilusi..." Vaelira menggeram.
Tidak ada yang punya energi untuk mencari pria itu. Mereka hanya menerima fakta bahwa tetap berada dalam formasi kelompok adalah yang terbaik. Tidak ada yang berlari ke depan setelah itu.
Mereka berjalan dalam keheningan yang muram. Para penyintas kini tinggal sedikit. Ketegangan begitu kental hingga mereka hampir tersedak karenanya. Tidak ada yang saling memandang selain Kaiden dan para gadisnya, takut konflik akan pecah. Bahkan si ratu drama, Vaelira, sudah lama menyerah untuk mencari masalah dengan Kaiden dan timnya.
Setiap langkah ke depan terasa lebih berat dari sebelumnya.
Mereka terus berjalan.
Karena berbalik arah berarti melintasi gurun lagi.