Kalau bukan karena aksi yang hebat sebelumnya, Zhang Hao berpikir bahwa dengan dua jari dimasukkan ke dalam lubang kakak iparnya, rasanya pasti sangat ketat.
Tapi untungnya, setelah serangan yang kuat itu, tempat itu sudah beradaptasi.
Dengan tiga jari yang bergerak keluar masuk, terus menerus menjelajah dan menggaruk, He Qianhui merasakan kenyamanan yang tak bisa dijelaskan.
Namun, setelah menggali beberapa saat, Zhang Hao dengan enggan menarik tangannya.
He Qianhui mengira itu sudah selesai, tapi detik berikutnya ketiga jari itu dijejalkan ke dalam mulutnya.
Mata He Qianhui melebar tidak percaya saat dia menatap Zhang Hao.
Tapi mulutnya dengan tidak patuh menghisap jari-jari Zhang Hao.
"Kakak Ipar, sekarang kamu akhirnya sudah merasakan cairanmu sendiri, kan? Apakah manis atau asam?"
Ditanya oleh Zhang Hao seperti itu, He Qianhui segera meludahkan jari-jarinya keluar.