Bab 244: Dua Telur dan Satu Usus

Di dalam kotak beludru merah terdapat sebuah cincin yang berkilauan.

Itu bukan sepasang anting, bukan juga anting tindik; itu adalah cincin!

"Kamu suka?"

Zhang Hao bertanya lagi, tapi pada titik ini, He Qianhui tidak perlu mengatakan apa-apa—ekspresinya sudah mengatakan segalanya.

"Aku suka, aku sangat menyukainya."

Dia mengambil cincin dari dudukannya dan secara pribadi menyelipkannya ke jari tengah He Qianhui.

"Selamat ulang tahun. Cincin berikutnya seharusnya dipakai di jari manismu."

Di bawah cahaya lilin, cincin di jarinya bersinar luar biasa terang.

"Berapa harganya? Aku pernah lihat di internet kalau berlian tidak mempertahankan nilainya, membeli satu hanya akan rugi."

Zhang Hao sekarang tampak seperti cacing di perut He Qianhui; dia tahu persis apa yang ingin dia katakan atau tanyakan.

"Kalau kamu merasa rugi, aku akan mengembalikannya besok."

Mendengar ini, He Qianhui cepat-cepat menarik tangannya.