Chapter 2 - Awal Dari Segalanya

Suara gemericik air sungai Drelun mengalun lembut, menenangkan siapapun yang melintas di tepian. Di bawah langit yang perlahan berubah jingga, Aedric duduk di atas bongkahan batu besar, memandang permukaan air yang berkilau. Di tangannya, sebuah buku lusuh terbuka, halaman-halamannya dipenuhi coretan dan diagram aneh.

Namun, perhatiannya tak benar-benar pada buku itu. Di balik matanya yang tenang, pikirannya bekerja cepat, mengurai benang-benang masa depan yang kelam.

90 hari, sebelum kejadian besar pertama: Pembantaian Festival Musim Gugur, di mana Kultus Malam Sunyi akan membantai penduduk Kota Lowen dalam ritual berdarah.

Di kehidupan sebelumnya, dia hanyalah bocah tolol yang tidak tahu apa-apa. Baru setelah tragedi itu, hidupnya dipenuhi pelarian dan peperangan.

Tapi kali ini... dia tahu segalanya.

---

[Sistem: Fondasi Regressor]

Waktu Tersisa: 89 Hari 14 Jam 37 Menit

Progress:

Level: 1 → [Belum meningkat]

Informasi tentang Kultus Malam Sunyi: [Belum ada]

Sekutu Potensial: [0/3]

---

Aedric menghela napas. Tak ada gunanya menunda.

Pertama, dia harus meningkatkan level.

Ting!

---

[Notifikasi Sistem]

Quest Sampingan Tersedia:

"Hewan Buas di Hutan Baril"

Deskripsi: Populasi serigala di Hutan Baril meningkat pesat. Penduduk Kota Lowen menawarkan hadiah bagi siapapun yang membersihkan sarang mereka.

Hadiah:

EXP

15 Silver

Reputasi +10 di Kota Lowen

---

Senyum tipis muncul di wajahnya. Quest klasik untuk pemula, tapi cukup efektif. Di kehidupan sebelumnya, dia melewatkan kesempatan-kesempatan kecil seperti ini. Sekarang? Bahkan sekecil apapun pengalaman, sangat berharga.

"Baiklah," gumamnya, menutup buku dan bangkit.

---

Hutan Baril - 3 Jam Kemudian

Sinar rembulan menyelinap di sela-sela dahan pohon yang menjulang tinggi. Aedric melangkah hati-hati di antara semak belukar, telinganya awas menangkap setiap suara.

Di tangan kanannya, sebilah daga baja ringan hasil pinjaman dari bengkel Garret. Senjatanya sederhana, namun cukup tajam untuk membunuh makhluk liar.

Suara geraman rendah terdengar dari balik semak. Aedric berjongkok, matanya menajam. Seekor serigala besar berwarna abu-abu, matanya memerah liar, keluar perlahan.

---

[Serigala Hutan Baril - Level 3]

Status: Agresif

---

Dibandingkan dengan monster Void tingkat tinggi yang pernah dia hadapi... ini bahkan bukan ancaman. Tapi tubuhnya masih lemah, dan dia tak boleh gegabah.

Aedric mengatur napas, mengingat pelatihan dasar dari kehidupan sebelumnya. Serangan pertama adalah kunci.

Saat serigala itu menerjang, Aedric melompat ke samping, menghindar dengan gesit. Daga di tangannya berkilat, menusuk ke arah leher makhluk itu.

Crasht!

Darah hangat muncrat, serigala meringkuk dengan erangan lirih sebelum akhirnya terdiam.

---

[Anda telah membunuh Serigala Hutan Baril - Level 3]

EXP diperoleh: 18

Progress Level: 18/100

---

Aedric menarik napas dalam. Satu serigala selesai, tapi dia tahu masih ada sarang utama yang harus dihancurkan.

Langkahnya berlanjut, menyelinap lebih dalam ke hutan.

Setengah jam kemudian, dia menemukan gua kecil tersembunyi di balik akar pohon raksasa. Bau amis dan bulu-bulu berserakan di sekitarnya.

Dari dalam gua, terdengar geraman ganda. Dua pasang mata merah bersinar dalam kegelapan.

---

[Serigala Alfa - Level 5]

[Serigala Hutan Baril - Level 3]

---

Aedric mengepalkan tangan. Dengan situasi sekarang, frontal akan berbahaya. Tapi dia tidak datang tanpa rencana.

Dari kantong kulit di pinggangnya, dia mengeluarkan botol kecil berisi cairan keunguan. Racun sederhana hasil ramuan Ibu Miriam di panti asuhan. Dulu dia sering disuruh membuatnya untuk mengusir tikus ladang.

Sekarang, ini akan menyelamatkan nyawanya.

Dia melumuri ujung daganya dengan cairan itu, lalu melemparkan batu ke sisi lain gua, memancing perhatian para serigala.

Begitu mereka keluar, Aedric berlari melingkar, menusuk dari belakang.

Serigala biasa roboh seketika, sementara Serigala Alfa meraung, berbalik, menerjang ganas.

Aedric menghindar di detik terakhir, meski cakaran makhluk itu sempat menggores lengannya. Rasa perih menyengat, tapi dia tak peduli.

Kesempatan terbuka. Dengan sekali tusukan ke bagian leher, racun mulai bekerja. Serigala Alfa mengerang, gerakannya melambat. Aedric memanfaatkan momen itu, mengayunkan serangan demi serangan hingga makhluk itu tumbang.

---

[Anda telah membunuh Serigala Alfa - Level 5]

EXP diperoleh: 55

Progress Level: 73/100

Item Diperoleh: Taring Alfa x2, Kulit Serigala x1

---

Aedric menghela napas lega, meski rasa nyeri masih menusuk lengannya. Luka itu tak parah, namun tetap harus ditangani.

Dia melihat ke arah statusnya.

---

[Level: 1 → 2]

Atribut Diperoleh:

Kekuatan +2

Kelincahan +1

Ketahanan +1

---

Perlahan tapi pasti.

Saat dia keluar dari hutan, sinar bulan menyinari wajahnya. Pikirannya kembali ke misi besarnya: mengumpulkan informasi tentang Kultus Malam Sunyi dan merekrut sekutu.

Salah satu sekutu potensial... tinggal di kota ini.

Evelyn Voss, murid Menara Azure, calon penyihir berbakat yang—di kehidupan sebelumnya—dibunuh sebelum dia sempat berkembang.

Dia tidak akan membiarkan sejarah terulang.

Aedric menatap ke arah Kota Lowen yang mulai tampak di kejauhan. Angin malam menerpa wajahnya, dingin... dan membawa aroma bahaya.

Ini baru permulaan.