Pagi hari di Kota Lowen selalu dipenuhi hiruk-pikuk sederhana. Pedagang membuka lapak, anak-anak berlarian di gang sempit, dan derap kuda patroli melintasi jalan utama. Namun, bagi Aedric, suasana damai ini hanyalah ilusi tipis sebelum badai.
Di balik ketenangan, bayang-bayang sudah bergerak.
Aedric melangkah mantap melewati gang menuju kawasan barat kota, area dekat Perpustakaan Valen, tempat yang biasa dikunjungi para pelajar dan pencari ilmu. Di sinilah dia tahu akan menemukan salah satu kunci masa depan: Evelyn Voss.
Di kehidupan sebelumnya, Evelyn hanyalah gadis canggung yang rajin membaca. Potensi sihirnya luar biasa, namun tak pernah berkembang karena pembantaian Festival Musim Gugur. Mayatnya ditemukan di reruntuhan, tak sempat menunjukkan kekuatan sejatinya.
Tapi kali ini... Aedric tak akan membiarkan itu terjadi.
---
[Sistem: Fondasi Regressor]
Sekutu Potensial Ditemukan: Evelyn Voss
Apakah Anda ingin menetapkan target ini? [Ya] / [Tidak]
---
"Ya," bisiknya tanpa ragu.
Tak butuh waktu lama hingga dia melihat sosok yang dicari.
Seorang gadis berambut merah tua, dikuncir setengah, duduk sendirian di bangku taman kecil dekat perpustakaan. Matanya fokus menatap buku tebal berisi rumus sihir, sementara sekelilingnya penuh bisik-bisik orang yang memandang heran—bukan karena kecantikannya saja, tapi karena simbol kecil berbentuk bintang perak di kerah jubahnya.
Simbol Menara Azure. Tanda dia adalah murid resmi lembaga penyihir paling bergengsi di Kerajaan Valeria.
Evelyn masih muda, mungkin baru enam belas tahun, namun auranya menunjukkan kecerdasan dan potensi besar.
Aedric mendekat perlahan, menyusun kata dengan hati-hati. Dia tak bisa sembarangan. Evelyn adalah tipe yang skeptis, apalagi terhadap orang asing.
Sebelum dia sempat membuka mulut, Evelyn lebih dulu menyadari kehadirannya. Matanya yang tajam menatap Aedric, penuh kewaspadaan.
"Aku tidak butuh gangguan," katanya cepat, nada suaranya dingin.
Aedric tersenyum kecil. "Aku tidak berniat mengganggu. Aku... hanya ingin menawarkan sesuatu."
Evelyn mengerutkan kening, jelas tak percaya. "Apa? Kau pikir aku mau membeli ramuan murahan atau ikut kelas sulap jalanan?"
"Informasi," jawab Aedric, suaranya rendah namun tegas. "Tentang sesuatu yang akan terjadi di Kota Lowen. Dan tentang... nyawamu."
Tatapan Evelyn berubah. Rasa penasaran muncul, meski dia berusaha menyembunyikannya.
"Lucu. Anak seusiaku mengancam nyawaku? Kau pikir aku bodoh?"
Aedric menghela napas. Dia paham, kejujuran blak-blakan tak akan berhasil. Dia harus membangun kepercayaan.
"Baik. Anggap saja ini peringatan. Kau penyihir, kan? Kau pasti bisa merasakan... ada sesuatu yang tidak beres di kota ini."
Evelyn diam sejenak. Lalu, perlahan, dia menutup bukunya.
"Aku memang merasakan... ketidakseimbangan mana di sekitar kota beberapa hari ini. Seperti ada ritual tersembunyi yang aktif. Tapi itu bukan urusanmu."
"Itu urusanku, karena aku tahu siapa yang melakukannya... dan aku tahu kau salah satu target mereka."
Evelyn menatap tajam. Kali ini, nada bicaranya lebih serius. "Kultus?"
Aedric mengangguk. "Malam Sunyi."
Sekilas, wajah Evelyn memucat. Di dunia ini, hanya segelintir orang yang benar-benar tahu ancaman dari Kultus Malam Sunyi. Organisasi fanatik pemuja kehampaan, percaya bahwa kehancuran total adalah jalan menuju 'pencerahan sejati'.
"Bagaimana kau tahu?" bisiknya.
"Aku punya... caraku sendiri," jawab Aedric, memilih tidak menjelaskan soal sistem regresi.
Evelyn menimbang-nimbang. Lalu, perlahan, dia berdiri.
"Aku tidak percaya sepenuhnya padamu. Tapi... jika yang kau katakan benar, aku tidak bisa diam saja."
---
[Sekutu Potensial: Evelyn Voss - Status Awal: Netral]
Progress Rekrutmen: 35%
Catatan: Bantu Evelyn menemukan bukti ancaman Kultus Malam Sunyi untuk meningkatkan kepercayaan.
---
Aedric menghela napas lega. Ini awal yang baik.
Namun, sebelum mereka sempat melanjutkan percakapan, keributan terdengar dari arah gang dekat pasar.
Teriakan, suara barang pecah, dan... dentuman sihir.
Evelyn refleks menoleh. "Itu... sihir bayangan," gumamnya.
Aedric mengutuk dalam hati. Kultus itu bergerak lebih cepat dari dugaannya.
"Tetap di sini," perintahnya singkat.
Namun Evelyn menatap tajam. "Aku penyihir. Aku ikut."
Tak ada waktu berdebat. Aedric berlari lebih dulu, Evelyn menyusul di belakangnya.
---
Gang Pasar Kota Lowen
Kaca pecah berserakan, kios makanan terbalik, dan di tengah kekacauan itu, dua pria berjubah hitam berdiri. Mata mereka kosong, tubuh mereka memancarkan aura aneh—seperti bayangan yang mengalir di bawah kulit mereka.
Kultus Malam Sunyi.
Salah satu dari mereka memegang simbol aneh—segitiga hitam dengan lingkaran tak sempurna di tengahnya.
Penduduk ketakutan bersembunyi, namun seorang pria tua berusaha melawan dengan tongkat kayu—sia-sia. Salah satu kultis itu mengayunkan tangannya, bayangan keluar seperti cambuk, menghantam pria tua itu hingga terpental ke dinding.
Aedric mengepalkan tangan. Di kehidupan sebelumnya, dia hanya bisa menyaksikan kejadian seperti ini tanpa daya. Sekarang? Tidak lagi.
---
[Musuh Ditemukan: Pengikut Malam Sunyi - Level 6]
Jumlah: 2
---
Evelyn sudah menyiapkan sihir di tangannya. Lingkaran sihir biru muda berputar perlahan, cahaya samar terpancar.
"Kau serang yang kiri, aku urus yang kanan?" bisiknya.
Aedric melirik, terkejut sesaat. Meski masih muda, Evelyn punya keberanian luar biasa.
"Tidak. Aku yang maju, kau jaga jarak," jawab Aedric.
Sebelum Evelyn sempat membantah, Aedric melompat ke depan. Dia tahu melawan dua musuh di level 6 berbahaya untuk levelnya sekarang. Tapi pengalaman bertarung selama dua puluh tahun memberinya keuntungan tak ternilai.
Dia menghindari cambuk bayangan, menusuk dengan daga berlumur racun. Salah satu kultis terluka, namun tidak tumbang. Yang satunya melafalkan mantra, bayangan menggumpal di udara.
"Evelyn, sekarang!" teriak Aedric.
Lingkaran sihir Evelyn meledak, bola es meluncur dan menghantam kultis kedua, membekukan sebagian tubuhnya.
Aedric memanfaatkan celah itu, melompat, dan dengan tusukan presisi ke jantung, menghabisi kultis yang beku.
Yang tersisa meraung, melancarkan serangan membabi buta. Namun dengan kerja sama singkat, mereka berhasil melumpuhkannya.
---
[Musuh Dikalahkan]
EXP Diperoleh: 60
Level: 2 → 3
Atribut Diperoleh:
Kekuatan +2
Kelincahan +1
Ketahanan +1
---
Tubuh Aedric bergetar lelah, namun matanya tetap waspada. Dia memeriksa simbol yang jatuh dari kultis. Simbol yang sama seperti di masa depan... tanda awal bencana.
Evelyn berdiri di sampingnya, matanya serius. "Aku percaya sekarang."
---
[Sekutu Potensial: Evelyn Voss - Status: Bersahabat]
Progress Rekrutmen: 75%
---
Aedric menatap langit sore yang mulai memerah. Masih panjang jalan yang harus dilalui. Tapi hari ini... adalah langkah pertama yang berhasil.
Dan dia tak akan berhenti di sini.