Mentari pagi mengintip malu-malu di balik dinding batu Kota Lowen. Udara masih dipenuhi embun dingin, dan jalanan belum seramai biasanya. Di sinilah, di sisi timur kota, Aedric melangkah melewati lorong-lorong sempit menuju distrik termiskin—Dren Hollow.
Dren Hollow dikenal sebagai tempat para pecundang, buronan kecil, veteran yang terlupakan, dan semua orang yang ingin dilupakan oleh pemerintah kota. Di kehidupan sebelumnya, Aedric jarang menginjakkan kaki ke sini... sampai semuanya terlambat.
Kini dia datang dengan tujuan pasti: mencari Thorne Roderick, mantan kapten pasukan penjaga kota yang dipecat dengan tuduhan palsu, dikucilkan, dan akhirnya hidup sebagai pecandu dan pemabuk. Tapi Aedric tahu, di balik kejatuhannya, Thorne adalah salah satu prajurit paling tangguh yang pernah dimiliki Lowen.
Jika dia bisa membujuk Thorne kembali, itu akan menjadi sekutu ketiganya—dan mungkin, pondasi terakhir yang dia butuhkan untuk mencegah bencana.
---
[Sistem: Sekutu Potensial Terdeteksi - Thorne Roderick]
Profesi: Mantan Kapten Penjaga Kota
Potensi: Tempur Tingkat Tinggi, Strategi Militer, Informasi Internal Kota
Status Awal: Terpuruk / Tidak Percaya Siapapun
---
Di sudut gang kumuh, dekat sebuah kedai tua dengan papan nama hampir rubuh, Aedric menemukan sosok itu.
Seorang pria besar, bertubuh kekar meski posturnya membungkuk malas. Rambut cokelat kusam, janggut tak terawat, dan mata merah akibat minuman keras. Di tangannya tergenggam botol kaca setengah kosong.
Dulu, Thorne adalah sosok yang disegani. Kini... hanya bayang-bayang dari kejayaan masa lalunya.
Aedric mendekat, diikuti Evelyn dan Garret yang menjaga jarak.
"Thorne Roderick?" sapa Aedric.
Thorne mengangkat kepalanya, tatapannya malas dan sinis. "Kalau kau utusan pajak kota, pergi saja. Aku nggak punya apa-apa selain botol ini."
"Aku bukan utusan pajak," jawab Aedric tenang. "Aku datang karena Kota Lowen butuhmu."
Thorne tertawa pendek, suara tawa pria yang sudah muak dengan hidup. "Lowen? Kota itu buang aku kayak sampah. Sekarang mereka butuh aku? Lucu."
Aedric tak tergoyahkan. Dia duduk di kursi reyot di depan Thorne, menatap lurus ke matanya.
"Aku tahu kau dipecat karena kau hampir membongkar jaringan Kultus Malam Sunyi lima tahun lalu. Mereka menjebakmu, kau dipaksa keluar, reputasimu dihancurkan."
Tatapan Thorne mengeras. Tangannya mengepal di atas meja.
Aedric melanjutkan, nada suaranya lebih rendah namun penuh tekanan. "Dan sekarang, Kultus itu kembali. Mereka berencana menghancurkan Lowen di Festival Musim Gugur. Aku di sini untuk mencegah itu. Dengan atau tanpa bantuanmu."
Thorne terdiam. Matanya menyipit, mengamati Aedric seolah berusaha menembus kebohongan. Namun, yang dia temukan hanyalah kebenaran dan tekad.
Beberapa detik hening, sebelum akhirnya Thorne bersandar di kursinya, menghembuskan napas panjang.
"Kau terlalu muda buat ngomong besar kayak gitu," katanya datar. "Tapi... matamu. Aku pernah lihat tatapan itu... di medan perang."
Aedric tidak membantah.
---
[Sistem: Progress Rekrutmen Thorne Roderick - 35%]
Catatan: Buktikan ancaman Kultus dan kemampuan Anda untuk mendapatkan kepercayaan Thorne.
---
Aedric meletakkan gulungan surat yang mereka ambil dari gudang Kultus ke atas meja. Thorne membuka dan membaca cepat. Wajahnya berubah serius seiring membaca detail rencana Ritual Festival.
"Lilin hitam... Relik Kegelapan... Fanatik sinting itu benar-benar nekat," gumamnya.
"Aku butuhmu, Thorne," tegas Aedric. "Lowen butuhmu."
Thorne memejamkan mata sesaat, seolah bergulat dengan bayang-bayang masa lalunya. Akhirnya, dia membuka mata, kali ini dengan sorot berbeda—lebih tajam, lebih hidup.
"Aku nggak janji ikut perang bunuh diri," katanya perlahan. "Tapi aku ikut kau intai mereka. Kalau ancaman itu nyata, aku akan bertindak."
---
[Sistem: Progress Rekrutmen Thorne Roderick - 75%]
---
Malam Hari - Distrik Gudang Kota Lowen
Bersama Thorne, Aedric, Evelyn, dan Garret menyusup ke distrik gudang, lokasi pengiriman rutin Kafilah Darrow. Kali ini, mereka tak hanya mengintai. Mereka ingin bukti tak terbantahkan untuk membuka mata Thorne sepenuhnya.
Mereka bersembunyi di balik tumpukan peti, mengamati. Di kejauhan, sekelompok pria berjubah hitam membongkar peti-peti besar. Di dalamnya, selain senjata dan jubah, ada sesuatu yang membuat Evelyn bergidik.
Tabung kaca besar, berisi cairan kental kehijauan. Di dalam cairan itu... mengambang makhluk-makhluk kecil tak dikenal—separuh manusia, separuh abisal.
"Ciptaan Ritual Kegelapan," bisik Aedric. "Senjata Kultus untuk Festival nanti."
Thorne mengutuk pelan, matanya melebar ngeri. "Aku pikir cerita itu cuma omong kosong... ternyata nyata."
Aedric menatapnya serius. "Masih pikir ini cuma urusan pribadi?"
Thorne tak menjawab. Dia meraih tongkat kayu di dekatnya, mematahkannya menjadi dua, matanya penuh api yang sudah lama padam.
"Kau dapat bantuanku, bocah."
---
[Sistem: Progress Rekrutmen Thorne Roderick - 100%]
Status: Sekutu Resmi
Efek: Akses ke Informasi Internal Penjaga Kota | Dukungan Tempur Tingkat Tinggi | Strategi Militer
---
Aedric tersenyum tipis. Kini, ketiga sekutu yang dia butuhkan telah terkumpul. Namun, ini baru permulaan.
---
[Sistem: Fondasi Regressor - Progress]
Level: 3/10
Informasi Kultus: 75%
Sekutu Potensial: 3/3 → [Lengkap]
Waktu Tersisa sebelum Festival Musim Gugur: 67 Hari 11 Jam 22 Menit
---
"Kita mulai serangan balik," ujar Aedric mantap.
Evelyn, Garret, dan Thorne mengangguk serempak.
Malam itu, di balik bayang-bayang Kota Lowen, perlawanan kecil mereka resmi dimulai.