Chapter 10 - Bayangan di Atas Kota

Fajar baru saja menyingsing di atas Kota Lowen, tapi bagi Aedric dan timnya, tidak ada waktu untuk beristirahat. Mereka telah kembali ke penginapan setelah malam panjang di pelelangan rahasia, dan rencana besar mulai dibicarakan.

Di atas meja kayu yang kasar, tergelar peta kota, catatan-catatan sihir, serta sketsa kasar Relik Kegelapan yang berhasil mereka lihat semalam.

"Bentuknya seperti peti persegi kecil, tertutup kain hitam, disegel sihir Abyssal," jelas Evelyn, jarinya menunjuk sketsa itu. "Sihir penyegelannya kuat, tapi kalau kita bisa mengintervensi sebelum dia aktif, Relik itu nggak bakal berguna."

Aedric memijat pelipisnya. "Masalahnya, dia nggak simpan itu di pelelangan. Pasti dibawa ke markas utama mereka."

Thorne duduk di sudut ruangan, menajamkan pedang. "Aku kenal sebagian dari orang-orang yang ikut ngobrol sama Penjaga Malam tadi malam. Mantan penjaga kota, pedagang besar, bahkan—" Dia melemparkan selembar nama tertulis di kertas. "—salah satu anggota dewan kota."

Aedric mengambil kertas itu. Nama Gaius Velloran, salah satu penasihat ekonomi kerajaan, tertulis jelas di sana.

"Mereka sudah menyusup ke pemerintah," gumam Aedric.

Garret mengetuk meja, wajahnya serius. "Jadi, apa rencana kita? Mau serbu markas mereka? Atau kita cari Relik itu diam-diam?"

Aedric berpikir cepat. Waktu mereka semakin menipis.

---

[Sistem: Progress Fondasi Regressor - 90%]

Informasi Kultus: 95%

Level: 4/10

Waktu Tersisa: 61 Hari 17 Jam 05 Menit

Status: Sekutu Terkumpul | Tokoh Musuh Dikenali | Relik Kegelapan Teridentifikasi

---

"Kita butuh dua langkah," akhirnya Aedric memutuskan. "Pertama, kita kumpulkan bukti kuat buat mengguncang sistem. Lorian bisa bantu kita sebarkan itu ke publik. Kedua, kita rebut Relik sebelum Festival dimulai."

Evelyn mengangguk. "Aku bisa coba lacak Relik itu pakai sihir penanda. Tapi butuh waktu."

Thorne berdiri, bahunya tegang. "Aku bisa pakai koneksi lamaku di barak penjaga. Cari tahu gerak-gerik mencurigakan dari dalam."

Garret menyeringai, mengangkat kapaknya. "Dan aku? Aku suka bagian yang isinya mukulin orang."

Aedric tersenyum tipis. "Tenang, bagian itu pasti datang."

---

Distrik Administratif - Siang Hari

Lorian Kess menerima mereka di kantornya dengan ekspresi tegang. Di mejanya sudah tersusun dokumen bukti yang mereka kumpulkan: foto sketsa Relik, laporan aktivitas mencurigakan, daftar nama pejabat yang terlibat.

"Aku bakal coba bantu sebar ini," kata Lorian sambil memeriksa. "Tapi hati-hati, mereka sudah punya orang di dewan. Salah langkah, kita semua jadi buruan."

"Makanya, kita harus main cepat," jawab Aedric. "Kau punya jalur ke pers atau informan publik?"

Lorian mengangguk. "Ada beberapa. Tapi mereka cuma bakal percaya kalau lihat bukti langsung."

Aedric mengeluarkan gulungan peta markas Kultus yang dia curi malam itu. "Ini cukup sebagai awal?"

Lorian menyipitkan mata, lalu mengangguk pelan. "Cukup. Tapi kalian harus hati-hati. Mulai sekarang, semua gerakan kita diawasi."

---

Malam Hari - Lorong Kota

Evelyn, dibantu oleh Aedric, mulai melacak keberadaan Relik Kegelapan. Dengan sihir penanda dan bantuan Fragmen Bintang milik Aedric, mereka berhasil mendeteksi denyut samar energi Abyssal di sisi utara kota—tepatnya di distrik tua bekas benteng zaman perang.

"Distrik itu udah ditinggalkan sejak Perang Timur selesai," jelas Thorne. "Tempat sempurna buat sembunyiin Relik."

Garret menyeringai, memutar kapaknya. "Waktunya kita ketok pintu mereka."

Aedric menatap ke kejauhan, ke arah distrik tua yang nyaris gelap total. Angin malam membawa bau dingin dan kelembapan batu tua.

Dia ingat jelas apa yang terjadi di masa lalu.

Di distrik itulah, Relik diaktifkan. Abyss terbuka. Ratusan warga kota berubah jadi monster.

Dan kali ini... dia tidak akan membiarkan itu terjadi.

---

[Sistem: Misi Khusus Terbuka - Pengambilan Relik Kegelapan]

Objektif:

Temukan dan rebut Relik Kegelapan sebelum Festival Musim Gugur.

Hancurkan atau amankan Relik untuk mencegah Ritual Abyssal.

Waktu Tersisa: 61 Hari 06 Jam 32 Menit

---

Aedric menggenggam gagang pedangnya erat. Malam itu, di bawah langit Lowen yang semakin kelam, mereka melangkah menuju distrik tua.

Bayangan menggantung di atas kota.

Tapi dia, bersama sekutunya, adalah cahaya kecil yang menolak padam.

Perang melawan kegelapan... benar-benar dimulai malam ini.