Chapter 12 - Di Ambang Abyss

Udara di ruang bawah tanah Benteng Hitam begitu tebal oleh energi kegelapan hingga sulit untuk bernapas. Setiap langkah Aedric terasa berat, bukan hanya karena luka di tubuhnya, tetapi karena tekanan magis dari Relik Kegelapan yang mulai bergetar di atas altar batu.

Di hadapannya, Penjaga Malam berdiri tenang. Di balik topeng setengah peraknya, mata merah itu menatap Aedric seperti menatap seekor serangga yang mencoba melawan badai.

Namun Aedric tak sendiri.

Di belakangnya, Garret dan Thorne masih bertempur mati-matian melawan para kultis. Evelyn di dekat altar, wajahnya pucat saat dia mencoba memecahkan segel sihir yang melindungi Relik.

Aedric tahu waktu mereka hampir habis. Getaran Relik semakin kuat. Simbol-simbol Abyssal di dinding berkilat samar, seolah realitas di ruangan itu mulai retak.

"Tak ada gunanya, Aedric Kael," ujar Penjaga Malam, suaranya bergema dalam ruang batu itu. "Lowen akan jatuh. Kau hanya menunda yang tak terhindarkan."

Aedric menarik napas dalam, menggenggam pedang lebih erat. Luka di punggungnya masih terasa nyeri, tapi tekadnya jauh lebih besar dari rasa sakit itu.

"Aku sudah lihat kejatuhan Lowen," balas Aedric dingin. "Tapi kali ini, aku di sini untuk menghentikannya. Kau tidak akan berhasil."

Penjaga Malam menyeringai samar. "Kau masih belum mengerti. Bahkan dengan waktu yang kau curangi, kau tetap... terlalu lemah."

---

Pertempuran Memuncak

Aedric menyerang, pedangnya berkilat, tapi Penjaga Malam menghindar dengan mudah, membalas dengan bilah energi Abyssal. Aedric berguling, nyaris menghindari serangan itu.

Di sisi lain, Garret mengayunkan kapaknya, menebas dua kultis sekaligus. Thorne menusuk lawan terakhir mereka, lalu berlari ke sisi Evelyn.

"Aku butuh waktu! Segel ini kompleks!" teriak Evelyn panik.

Thorne berdiri di depannya, pedang terhunus. "Kau dapat waktumu, gadis kecil."

Aedric terus menahan Penjaga Malam, meski dia tahu, pria itu belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Ini seperti permainan kucing dengan tikus.

Namun tiba-tiba, Relik Kegelapan memancarkan cahaya hitam yang pekat. Getaran semakin kuat. Retakan-retakan mulai muncul di lantai dan dinding.

Ritual itu hampir aktif!

---

[Sistem: Situasi Kritis]

Relik Kegelapan: 80% Aktivasi

Waktu Tersisa: Kurang dari 3 Menit

Opsi:

✔ Ganggu Aktivasi dengan menghancurkan Relik.

✔ Rebut Relik dan bawa kabur.

✔ Bertarung hingga mati.

---

Aedric menggertakkan gigi. Dengan kondisi mereka saat ini, menghadapi Penjaga Malam sampai mati adalah bunuh diri. Satu-satunya jalan... rebut Relik dan lari.

"Evelyn, siap-siap! Begitu aku kasih sinyal, kau ambil Relik itu!" teriak Aedric.

Evelyn mengangguk, tangan gemetar memegang sihir penanda.

Aedric pura-pura menyerang Penjaga Malam lagi, namun dia sengaja memancing lawan itu menjauh dari altar. Penjaga Malam mengikuti, masih dengan sikap angkuh.

"Putus asa?" sindir Penjaga Malam.

"Tidak," jawab Aedric, lalu melempar bom asap kecil ke lantai.

Kabut tebal memenuhi ruangan.

Dalam kekacauan itu, Evelyn berlari ke altar. Dengan mantra terakhir, dia memecahkan segel sihir, tangannya meraih Relik Kegelapan.

Garret dan Thorne segera melindungi Evelyn.

Namun, Penjaga Malam menyadari tipu muslihat itu.

"Berani sekali," gumamnya dingin.

Dengan kecepatan mengerikan, dia menerobos kabut, mengejar ke arah Evelyn.

Tapi Aedric sudah memprediksi itu.

---

Taktik Terakhir

Aedric, dengan sisa tenaganya, memotong jalur Penjaga Malam, mengayunkan pedang ke arah jubah lawan. Penjaga Malam menangkis, tapi itu memberi cukup waktu bagi Evelyn, Garret, dan Thorne untuk melarikan diri ke lorong keluar.

Penjaga Malam mengayunkan tangan, energi Abyssal meledak, menghantam Aedric, melemparkannya ke dinding.

---

[Sistem: HP Kritis - 25/110]

Efek: Retak Tulang Dada | Pendarahan Ringan

---

Aedric terengah, namun dia tersenyum samar.

"Setidaknya... Reliknya... bukan milikmu."

Penjaga Malam berdiri di hadapannya, mata merah itu membara. "Kau pikir ini berakhir di sini, bocah? Ini baru... permulaan."

Tanpa memperdulikan Aedric yang terkapar, Penjaga Malam menghilang ke bayangan, meninggalkan ruangan itu yang mulai runtuh karena energi tidak stabil.

Aedric memaksa berdiri, tubuhnya gemetar, lalu berlari terseok mengikuti lorong keluar.

---

Lorong Pelarian

Di ujung lorong, Evelyn, Garret, dan Thorne menunggu, wajah mereka tegang.

"Kau hidup!" seru Evelyn lega.

"Aku lebih suka kata 'setengah mati'," gumam Aedric, nyaris jatuh ke pelukan Garret.

Mereka berlari keluar dari reruntuhan Benteng Hitam tepat sebelum ledakan energi Abyssal menghancurkan sebagian besar ruang bawah tanah itu.

Hujan masih turun di luar. Langit di atas Kota Lowen tampak kelabu, namun untuk pertama kalinya dalam hidup keduanya, Aedric merasa... mereka punya harapan.

Di tangan Evelyn, Relik Kegelapan kini berada dalam kendali mereka.

---

[Sistem: Misi Khusus Diselesaikan - Pengambilan Relik Kegelapan]

✔ Relik berhasil direbut sebelum Festival.

✔ Aktivasi Ritual Abyssal tertunda.

✔ Musuh Utama: Penjaga Malam masih hidup.

Progress Fondasi Regressor: 95%

Level: 5/10

Waktu Tersisa sebelum Festival Musim Gugur: 60 Hari 02 Jam 12 Menit

---

Aedric memandang ke arah pusat kota, tekadnya membara.

"Ini belum selesai. Tapi... ini kemenangan kecil pertama kita."

Dan di kegelapan Kota Lowen, untuk pertama kalinya, nyala api perlawanan mulai menyala.