Chapter 20 - Menara Obsidian

Langit malam di atas Lowen diselimuti awan gelap, rembulan setengah tertutup, seolah kota ini sendiri menahan napas, menunggu badai pecah. Di jantung Distrik Utama, berdiri Menara Obsidian, struktur menjulang setinggi puluhan meter, terbuat dari batu hitam berkilau seperti kaca cair yang membeku.

Bangunan itu adalah simbol pengetahuan dan sihir, markas para penyihir elit kerajaan. Namun di balik kemegahan itu, semua orang tahu — atau pura-pura tidak tahu — bahwa bayangan politik dan kekuatan Abyss bersembunyi di setiap sudutnya.

Dan malam ini, Aedric Kael melangkah ke sarangnya.

---

Misi Tanpa Jaminan

Tanpa jubah pelindung, tanpa tim di belakang, hanya pakaian gelap sederhana dan pedang tersembunyi di pinggang, Aedric berjalan melewati gerbang besar Menara. Dua penjaga bersenjata berat memeriksanya, mata mereka tajam, namun tatapan itu berubah saat mereka mengenali wajahnya.

Regressor. Pemburu bayangan. Durjana bagi para pengkhianat.

“Lantai tiga puluh dua,” ucap salah satu penjaga singkat. “Mereka sudah menunggumu.”

Aedric tak menjawab. Hanya berjalan.

Setiap langkah di lorong Menara terasa seperti masuk ke perut seekor naga, dindingnya berkilauan hitam, jendela besar memperlihatkan Kota Lowen di kejauhan, bagai lautan cahaya yang perlahan akan ditelan kegelapan.

---

Kamar Cermin

Lantai tiga puluh dua adalah ruangan luas berbentuk oktagon, seluruh dindingnya terbuat dari cermin hitam yang memantulkan bayangan samar. Di tengah ruangan, sebuah meja bundar dari obsidian, dan di sekitarnya… enam sosok berjubah duduk, wajah mereka tertutup bayangan ilusi.

Hanya satu yang bicara. Suaranya berat, dipenuhi kekuasaan.

“Selamat datang, Regressor. Atau… sebaiknya kami panggil apa? Pembunuh masa depan? Pengkhianat takdir?”

Aedric berdiri tegak, menatap bayangan-bayangan itu tanpa gentar.

“Kalian kirim undangan. Aku datang. Langsung ke inti saja.”

Salah satu bayangan tertawa kecil. “Langsung ke inti? Baik.”

Di atas meja, muncul proyeksi cahaya—gambar peta Lowen, lengkap dengan titik-titik merah yang menunjukkan lokasi simpul Abyss yang telah diketahui Aedric… dan beberapa yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

---

Aliansi Tak Terduga

Bayangan utama berbicara lagi. “Kami adalah Sirkulasi Gelap, faksi di dalam faksi. Kami bukan bagian dari Kultus Abyss… tapi kami juga tidak tunduk pada Raja yang lemah atau Ivar yang licik.”

Mereka menunjuk peta. “Kami ingin Ivar jatuh. Kami ingin Abyss dihentikan. Tapi kami juga ingin kekacauan itu dikendalikan… oleh orang-orang seperti kami.”

Aedric mengernyit. “Kalian pakai cara kotor, tapi nggak sepenuhnya budak Abyss?”

Bayangan itu mengangguk. “Dalam dunia yang rusak, kebenaran mutlak adalah ilusi. Kami hanya realistis.”

Mereka melanjutkan.

“Kami tawarkan bantuan. Informasi, akses ke jaringan bawah tanah, dan… kunci untuk menyembuhkan gadis yang kau selamatkan.”

Hati Aedric berdegup keras. “Seraphine?”

Bayangan itu melempar sebuah kristal kecil ke meja. “Fragmen Relik Asli Abyss. Dengan ini, jejak kegelapan dalam tubuhnya bisa dipatahkan… jika kau tahu cara menggunakannya.”

---

Harga Bantuan

Tentu saja, ada harga untuk semua ini.

“Kami bantu kau, Regressor… tapi saat Ivar jatuh, saat Lowen genting, kau tutup mata terhadap sebagian aksi kami. Kau fokus ke Abyss, kami urus sisanya.”

Aedric mengepalkan tangan. Ini bukan sekadar kompromi. Ini adalah bermain api di tengah genangan minyak.

Namun dia juga tahu… sendirian, melawan Abyss, Ivar, dan seluruh sistem busuk Lowen nyaris mustahil.

Pilihan itu menggantung di udara.

---

[Sistem: Pilihan Kritis - Aliansi Abu-abu]

✔ Terima Tawaran Sirkulasi Gelap:

— Akses jaringan rahasia.

— Informasi titik simpul Abyss tersembunyi.

— Fragmen Relik untuk Seraphine.

— Reputasi publik terancam, kompromi moral.

✔ Tolak Tawaran:

— Berdiri sendiri melawan semua pihak.

— Potensi kehilangan Seraphine.

— Kesulitan besar dalam infiltrasi selanjutnya.

---

Aedric memandang bayangan-bayangan itu. Mereka bukan sekutu. Tapi mereka bukan musuh murni. Mereka adalah abu yang mengendap di antara api dan kegelapan.

Keputusan harus diambil.

---

Jawaban Regressor

Aedric mencondongkan tubuh ke depan, suaranya tegas.

“Aku terima… bantuannya. Tapi dengar baik-baik.”

Dia menunjuk ke arah mereka.

“Kalau kalian main-main di luar kesepakatan… aku yang akan datang, bukan sebagai negosiator, tapi sebagai eksekusi.”

Ruangan hening sejenak, lalu tawa rendah bergema.

“Adil,” jawab mereka serempak.

Fragmen Relik diserahkan ke Aedric.

---

Persiapan Menuju Titik Didih

Malam itu, Aedric kembali ke persembunyian, membawa kristal yang bisa menyelamatkan Seraphine, membawa informasi penting tentang simpul Abyss, dan membawa beban kompromi yang bisa menghancurkan reputasinya jika kebenaran terungkap.

Evelyn memandang kristal itu, matanya terbelalak. “Ini… satu-satunya yang bisa menyelamatkan dia…”

Garret mengangkat alis. “Tapi harga politisnya pasti gila-gilaan.”

Aedric hanya menatap api lilin yang berkedip.

Di luar, Lowen semakin dekat ke jurang kehancuran.

---

[Sistem: Progress Perang Bawah Tanah - 45%]

✔ Jejak Abyss: Teridentifikasi sebagian besar.

✔ Seraphine: Potensi penyembuhan tersedia.

✔ Ivar: Masih berkuasa, tapi terancam.

✔ Festival Musim Gugur: 54 Hari 02 Jam 11 Menit lagi.

---