Chapter 28 - Pembersihan Distrik Timur

Dua hari setelah rencana penyusupan ke Festival disusun, kabar buruk datang lebih cepat dari dugaan.

Seraphine, dengan wajah serius, meletakkan laporan yang baru saja dia dapatkan di meja kayu markas mereka.

“Aktivitas Abyss di Distrik Timur nggak cuma meningkat… mereka mulai 'membersihkan' penduduk.”

Aedric membaca cepat dokumen itu. Di dalamnya, ada keterangan tentang lusinan rumah yang dibakar, orang-orang yang hilang tanpa jejak, dan kemunculan makhluk Abyss di jalan-jalan kumuh Distrik Timur.

Garret mengepalkan tinjunya. “Ivar nggak nunggu Festival. Dia mulai eksperimen di tengah kota.”

Evelyn bergumam, suaranya dingin. “Kalau dia buka portal Abyss di Distrik Timur… Lowen bakal jatuh sebelum Festival dimulai.”

---

Diskusi Darurat

Thorne menunjukkan peta Distrik Timur, area termiskin di Lowen, yang kini sebagian besar jadi zona tertutup.

“Dinding-dinding sementara dipasang. Patroli militer siang-malam. Katanya buat 'karantina wabah'. Padahal…”

“Padahal,” potong Lorian, “mereka nyembunyiin proyek Abyss di sana.”

Lana mengatupkan rahangnya. “Kalau kita biarin… rakyat yang tersisa bakal jadi bahan eksperimen.”

Semua mata tertuju pada Aedric.

“Kita serang Distrik Timur. Sekarang,” ucapnya tegas.

---

Misi Ganda

Rencana cepat dibagi:

✔ Aedric, Garret, dan Thorne akan menyusup ke Distrik Timur, mencari portal atau markas Abyss yang dipasang Ivar.

✔ Evelyn dan Seraphine tetap di markas, memantau pergerakan militer dari jauh.

✔ Lana dan Lorian menjaga bukti dan jalur pelarian tetap aman.

Waktu mereka sedikit.

Jika portal Abyss berhasil dibuka sepenuhnya di dalam kota… Lowen takkan bisa diselamatkan.

---

Menembus Zona Terlarang

Malam itu, mereka bertiga bergerak. Di balik bayangan, menyelinap melalui celah pagar dan bangunan roboh.

Distrik Timur kini seperti kota mati. Rumah-rumah hangus, jalanan berlumpur, dan bau busuk darah serta daging terbakar memenuhi udara.

Tapi yang paling mengerikan adalah… keheningan.

Tak ada warga. Hanya sisa-sisa kekacauan… dan suara bisikan samar dari balik lorong-lorong gelap.

---

Makhluk yang Berkeliaran

Tak butuh waktu lama sebelum mereka menemukannya.

Makhluk-makhluk Abyss berkeliaran di jalan-jalan. Sebagian berbentuk manusia yang tubuhnya terdistorsi—tangan terlalu panjang, mata menyala merah, kulit berurat hitam. Sebagian lagi tak lagi berbentuk—hanya kumpulan bayangan bergerak dengan mulut-mulut besar yang terus menganga.

[Sistem: Entitas Abyss - Varian Urban]

✔ Status: Terkontaminasi penuh.

✔ Ancaman: Tinggi di area kota sempit.

✔ Sumber Energi: Fluktuasi Abyss dari pusat Distrik Timur.

Aedric berbisik, “Mereka semua narik energi dari satu titik. Pusat portal.”

---

Menuju Jantung Abyss

Mereka mengikuti jejak makhluk-makhluk itu, melewati gang-gang sempit dan reruntuhan bangunan, hingga tiba di sebuah lapangan tua di tengah Distrik Timur.

Di sana, di atas reruntuhan kuil kecil, berdiri sebuah pilar kristal hitam besar, mengambang beberapa sentimeter dari tanah. Energi gelap memancar darinya, membuat udara bergetar.

Rune Abyss melingkari pilar itu, dan di sekitarnya, sosok-sosok berjubah hitam sibuk melakukan ritual.

Di antara mereka, berdiri seorang pria jangkung berambut putih, dengan mata sepenuhnya hitam.

Aedric mengenali wajah itu.

Kasian Drell.

Salah satu tangan kanan Ivar.

Ahli sihir Abyss.

Dan pembunuh tanpa belas kasihan.

---

Konfrontasi Tak Terduga

Aedric menarik napas dalam.

“Kalau kita hancurkan pilar itu, portalnya nggak akan aktif.”

Garret mencengkeram kapaknya. “Tapi ada dia di sana.”

Thorne mengamati bayangan sekitar. “Pilihan kita: kabur atau perang.”

Aedric menatap pilar itu, lalu ke arah Kasian.

“Kalau kita kabur… kota ini jatuh.”

Dia menghunus pedangnya, Blade of Clarity bersinar pelan.

“Kita perang.”

---

Pertempuran di Lapangan Kematian

Mereka menerjang.

Aedric langsung menyerbu ke arah Kasian, tebasannya menghantam pertahanan bayangan yang menyelimuti pria itu.

Kasian tersenyum tipis. “Regressor… akhirnya kita ketemu lagi. Atau… lebih tepatnya… lagi-lagi kau terlambat.”

Sementara itu, Garret menghadapi makhluk-makhluk Abyss, kapaknya menghancurkan tubuh-tubuh terdistorsi itu dengan brutal.

Thorne melesat di antara bayangan, menikam para penjaga ritual diam-diam, membuat lingkaran rune perlahan terganggu.

Kasian mengangkat tangannya, energi Abyss meledak.

Aedric menahan serangan itu, tubuhnya terhempas, namun dia tetap berdiri.

---

[Sistem: Status Misi Distrik Timur]

✔ Portal Abyss: 57% Stabilitas.

✔ Jumlah Entitas Abyss: Tinggi, bertambah setiap menit.

✔ Status Kasian Drell: Aktif, siaga penuh.

✔ Peluang Keberhasilan: 31%.

---

Pilihan yang Menentukan

Aedric menatap Kasian. Dia ingat betul, di masa lalu, pria ini adalah kunci jatuhnya Distrik Timur.

Tapi kali ini… dia punya kesempatan mengubah takdir.

Dengan gerakan cepat, dia melempar senjata peledak sihir buatan Evelyn ke arah pilar.

Ledakan besar terjadi, membuat rune runtuh sebagian.

Kasian berteriak murka, tapi sebelum dia sempat bereaksi, Garret sudah menghantamnya dari samping, dan Thorne menusuk titik lemahnya dari bayangan.

Aedric menerjang terakhir, Blade of Clarity menembus pertahanan Kasian, menghancurkan sumber energi Abyss di dadanya.

Tubuh Kasian runtuh, portal bergetar… lalu meledak, menghilang.

---

Kemenangan Sementara

Lapangan hening.

Makhluk-makhluk Abyss tanpa sumber energi mengerang… lalu perlahan meleleh jadi kabut hitam.

Aedric berdiri di atas reruntuhan, napasnya berat, namun matanya tegas.

Distrik Timur masih hancur… tapi portal Abyss gagal diaktifkan.

Untuk kali ini… mereka menang.

---

[Sistem: Progress Misi Utama - 74%]

✔ Portal Abyss: Digagalkan.

✔ Kasian Drell: Dinetralkan sementara.

✔ Distrik Timur: Rusak parah, namun bebas dari kontrol penuh Abyss.

✔ Waktu sebelum Festival Musim Gugur: 39 Hari 8 Jam 25 Menit.

---

Namun Bayangan Belum Pergi

Di kejauhan, dari Menara Obsidian, Aedric bisa merasakan tatapan Ivar… dingin, penuh amarah.

Permainan belum selesai.

Dan Festival Musim Gugur… semakin dekat.