Pagi yang dingin menyelimuti Lowen setelah pertempuran di Distrik Timur. Meski kota itu secara kasat mata masih berdiri, ketegangan di udara begitu pekat, seolah seluruh warga menahan napas, menunggu badai yang pasti akan datang.
Di markas rahasia, Aedric dan yang lainnya berkumpul, membahas perkembangan terbaru. Luka mereka masih segar, tubuh lelah, tapi semangat belum padam.
Di meja kayu itu, peta Lowen terbentang, diwarnai coretan dan simbol-simbol bahaya.
---
Kabar dari Dalam Istana
Lorian Kess meletakkan sebuah surat kecil di tengah meja. Stempel lilin merah berbentuk lambang singa berkepala dua, simbol keluarga bangsawan Trevalen.
"Ini dari Lady Selene Trevalen," kata Lorian. "Salah satu dari sedikit bangsawan yang diam-diam menentang Ivar."
Aedric membuka surat itu, membaca cepat isi pesannya:
> "Aku tahu apa yang kalian lakukan di Distrik Timur. Hati-hati. Ivar mengerahkan mata-matanya. Tapi… jika kalian ingin menjatuhkannya, datang ke pertemuan rahasia malam ini. Lokasi tertera di peta terlampir. — S.T."
Lana Varess mengangguk pelan. "Selene bisa dipercaya. Tapi tempat pertemuan itu… dekat Distrik Utara. Wilayah kekuasaan kuatnya Ivar."
Thorne mengerutkan kening. "Bisa jadi jebakan."
Garret mengetukkan jari ke meja. "Tapi kalau itu asli, kita bisa dapat dukungan politik. Kita perlu itu."
---
Keraguan Seraphine
Seraphine, yang selama ini diam, akhirnya bicara. Suaranya pelan tapi tegas.
"Aku nggak percaya siapapun dari dalam istana. Semua mereka main politik, sementara rakyat jadi korban."
Aedric menatapnya. "Aku ngerti. Tapi kita nggak bisa menang cuma dengan pedang dan sihir. Kita butuh aliansi."
Seraphine menunduk, namun tak berkata apa-apa lagi.
---
Menuju Pertemuan Rahasia
Malam itu, Aedric, Lana, dan Thorne bergerak ke Distrik Utara, menyamar sebagai bangsawan dan pengawal.
Evelyn, Seraphine, dan Garret tetap di markas, siaga jika terjadi sesuatu.
Jalanan Distrik Utara jauh berbeda dari Distrik lain. Bangunan megah, lampu-lampu sihir menghiasi tiap sudut, dan para penjaga berseragam hitam berpatroli teratur.
Tapi di balik kemewahan itu… ketakutan tetap terasa. Bisikan rakyat kecil, wajah-wajah cemas, dan tatapan penuh curiga menjadi pemandangan sehari-hari.
---
Pertemuan di Balik Toko Antik
Lokasi yang dituju adalah sebuah toko antik tua. Dari luar, terlihat biasa saja, namun di dalamnya, ruangan rahasia tersembunyi di balik rak-rak buku usang.
Di sana, Selene Trevalen sudah menunggu.
Seorang wanita anggun berambut perak, mengenakan gaun sederhana, tapi aura bangsawan dan ketegasan memancar dari dirinya.
“Selamat datang,” ucapnya pelan. “Aku udah lama memperhatikan kalian.”
---
Tawaran Aliansi
Selene langsung ke inti pembicaraan.
“Aku muak dengan Ivar. Dia hancurkan tatanan bangsawan, gunakan Abyss untuk memperkuat kekuasaan, dan siap-siap membuka pintu neraka di Festival Musim Gugur.”
Dia menatap tajam ke Aedric.
“Aku bisa bantu kalian. Informasi, akses, bahkan sebagian dukungan politik. Tapi… kalian harus pastikan Ivar jatuh, dan Lowen nggak jatuh ke dalam kekacauan total.”
Aedric menatap balik, pikirannya berputar cepat. Tawaran ini berbahaya, tapi juga kesempatan langka.
---
Kejutan Tak Terduga
Sebelum Aedric sempat menjawab, pintu rahasia bergetar keras.
Thorne menghunus belatinya, Lana mengangkat tongkat sihir, dan Selene menegang.
Dari luar, suara berat terdengar.
“Kalian pikir aku nggak tahu?”
Siluet tinggi besar muncul dari bayangan, tubuh diselimuti jubah hitam, wajah sebagian tertutup tudung.
Aedric mengenali suara itu seketika.
Ivar.
---
Bayangan yang Menyusup
Tapi bukan Ivar asli. Hanya proyeksi sihir bayangan, namun tetap terasa nyata.
Ivar tertawa kecil.
“Kalian seperti tikus… bersembunyi, merencanakan… seolah kalian bisa mengubah takdir.”
Mata merah gelapnya berkilat.
“Distrik Timur? Itu cuma pemanasan. Festival? Itu akhir permainan.”
Aedric menggenggam gagang pedangnya erat.
“Kau nggak akan berhasil.”
Ivar menyeringai.
“Kita lihat saja. Aku tunggu kalian… di Festival. Tapi pastikan… kalian cukup kuat untuk melihat kebenaran.”
Bayangan itu memudar… ruangan kembali hening.
---
Kesepakatan Diteguhkan
Selene menarik napas dalam.
“Dia tahu. Itu artinya… waktunya lebih sedikit dari yang kita kira.”
Aedric menatapnya tajam.
“Kau masih mau bantu kami?”
Selene mengangguk. “Bahkan lebih dari sebelumnya.”
Aedric mengulurkan tangan. “Kalau begitu… kita mulai.”
---
Sistem Update
[Sistem: Progress Misi Utama - 78%]
✔ Aliansi dengan Selene Trevalen: Terbentuk.
✔ Ancaman Ivar: Tinggi, memantau pergerakan kalian.
✔ Distrik Timur: Dalam pengawasan, aktivitas Abyss ditekan sementara.
✔ Waktu sebelum Festival Musim Gugur: 37 Hari 4 Jam 10 Menit.
---
Bayangan Semakin Dekat
Malam itu, Aedric berdiri di atap toko antik, menatap langit Lowen yang gelap.
Festival Musim Gugur mendekat.
Dan bayangan tak pernah benar-benar pergi.