Kabar Buruk Untuk Hifung.

Keesokan harinya, pagi pagi.

Hifung terbangun, ia duduk dan melihat sekitar.

Elric sedang melihat keluar jendela rumah sakit.

Vlyn tidak terlihat dimana mana.

Hifung: Pak, ibu Vlyn dimana?

Elric berbalik, melihat Hifung.

Elric: Kamu sudah bangun?, Vlyn sedang pergi ke rumah mu untuk menjelaskan keadaan mu ke orang tua mu.

Hifung: Ouh.

Elric menghampiri Hifung.

Elric: Hifung.

Hifung: Iya?

Elric: Bapak punya kabar baik dan kabar buruk untuk mu, kamu mau dengar yang mana dulu.

Hifung: Eh? (Binggung).

Hifung (Dalam hati): "Kabar baik atau kabar buruk?, kabar baiknya mungkin aku sudah mau sembuh kali, kabar baik dulu aja deh".

Hifung: Kabar baik aja dulu pak.

Elric: Baiklah.

Elric: Kabar baik nya kamu besok sudah bisa keluar rumah sakit.

Hifung: Ouh, kabar buruk nya?

Elric merasa kesulitan untuk berbicara.

Namun ia menguatkan diri.

Elric: Tangan kiri mu mengalami lumpuh ringan, yang dapat sembuh setelah beberapa waktu.

Hifung: Eh? (Hifung tidak percaya).

Hifung mencoba menguatkan diri.

Hifung: Tangan kiri ku, tangan kiri ku dapat sembuh setelah berapa lama?

Elric: Menurut dokter, dengan luka sedalam itu, jika kamu merawat tangan kirimu, maka kamu akan sembuh dalam waktu tiga tahun.

Hifung tidak percaya, ia shock.

Hifung: T-tiga tahun?

Hifung: Merawat tangan kiri ku seperti apa?

Elric: Tangan kiri mu tidak boleh mengeluarkan sihir, tidak boleh terkena sihir, tidak boleh sering di gerakkan, dan tidak boleh terbentur.

Hifung: Apa? (Shock, tidak percaya).

Elric: Bapak tau, pasti sulit menerimanya, tapi kamu harus tetap semangat.

Hifung sedikit tenang, ia melihat Elric.

Elric: Kamu harus tetap semangat.

Hifung menunduk.

Hifung: Boleh berikan aku waktu sendiri?

Elric melihat Hifung, ia ikut sedih dan pergi dari ruangan.

Hifung merenung.

Beralih ke raja Milty.

Ia sedang berdiskusi dengan jendral pertahanan.

Raja Milty: Tidak bisa!

Raja Milty: Kita tidak bisa membiarkan mereka seenaknya.

Raja Milty: Anak anak dari akademi Refolt pergi ke kerajaan Hakao di serang, hingga ada anak yang tangannya terluka parah, jendral Feds ikut terluka.

Raja Milty: Mereka menyatakan perang dengan kita, kita tidak bisa hanya diam dan menerima tindakan itu.

Jendral pertahanan: Namun raja Hakao terus membantah aksi penyerangan itu.

Jendral pertahanan: Mereka tidak melanggar perjanjian yang tertulis.

Jendral pertahanan: Mereka licik, dengan melakukan penyerangan saat anak anak keluar dari wilayah kekuasaan kerajaan Hakao.

Jendral pertahanan: Sehingga mereka tidak dapat di salahkan, di masa peperangan seperti ini, berkeliaran di wilayah tanpa kekuasaan itu sangat berbahaya.

Raja Milty: Tapi mereka menyerang anak anak saat mereka berada di tempat pertandingan, wilayah kekuasaan Hakao!

Raja Milty: Dan tertulis di surat perjanjian, tentang perlindungan orang orang perwakilan kerajaan Milty!

Jendral pertahanan: Namun penyerangan di wilayah kerajaan Hakao, tidak memiliki bukti.

Jendral pertahanan: Kesaksian anak anak itu tidak sah, membuat mereka tidak dapat di salahkan.

Raja Milty terlihat kesal sekaligus binggung harus bagaimana.

Raja Milty: Kuatkan pertahanan, sebelumnya kita tidak mempunyai masalah dengan kerajaan mana pun, namun kini, kita berselisih dengan kerajaan Hakao.

Jendral pertahanan: Baik.

Beralih ke Hifung.

Vlyn dan Elric memasuki ruangan Hifung.

Vlyn menghampiri Hifung.

Vlyn: Nak, kamu tidak apa apa?

Hifung mengangguk.

Vlyn: Ibu sudah beri tau keadaan mu kepada kedua orang tua mu, dikarenakan kerajaan Hakao menyatakan perang dengan kerajaan ini, orang tua mu di tugaskan untuk berjaga di perbatasan kerajaan.

Vlyn: Jadi orang tua mu tidak akan pulang ke rumahnya dalam seminggu ke depan.

Hifung: Aku tidak ingin di temani seharian ini.

Vlyn: Tapi.

Hifung: Tenang saja bu, aku hanya ingin merenung.

Vlyn: Baiklah.

Vlyn dan Elric pergi.

Hifung melihat keluar jendela.

Beralih ke Ray.

Terlihat Ray sedang berlatih di akademi Refolt.

Vlyn dan Elric tiba di akademi Refolt.

Ray melihatnya, ia menghampiri Vlyn.

Ray: Bagaimana kabar Hifung, buk?

Ray: Saya sebentar lagi ingin pergi melihatnya.

Vlyn: Hifung sedang ingin sendiri seharian ini.

Vlyn: Tangan kiri ia mengalami lumpuh ringan, yang walaupun dapat sembuh, namun membutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun jika di rawat dengan baik.

Ray: Apa? (Shock).

Beralih ke Hifung.

Tiba tiba Micyl masuk ruangan Hifung.

Hifung melihat Micyl.

Micyl: Aku membuatkan mu makanan lagi hari ini.

Hifung: Makasih ya.

Micyl menghampiri Hifung.

Micyl: Bagaimana dengan luka mu?, sudah dapat kabar dari dokter?

Hifung: Sudah.

Micyl: Jadi bagaimana?

Hifung: Kata dokter, tangan kiri ku lumpuh ringan, dapat sembuh dalam waktu kurang lebih tiga tahun.

Micyl yang sedang mengeluarkan kotak makan dari tasnya pun shock mendengarnya, membuat ia menjatuhkan sendok dari tasnya.

Micyl: Aw.

Hifung: Kamu tidak apa apa. (Khawatir).

Micyl: Aku tidak apa apa.

Ia mengambil sendok yang terjatuh dan mengelapnya dengan kain bersih.

Ia lalu membuka kotak makan nya.

Isi kotak makannya ada nasi, telur dan sayur.

Ia mengambil sesendok lalu menyuapi Hifung.

Hifung duduk dan memakannya lalu menikmati makanannya.

Micyl menaruh sendok nya di kotak makan itu lalu ia menaruh nya di atas meja di samping kasur Hifung.

Micyl: Hifung.

Hifung: Hm?

Micyl: Maafkan aku, gara gara aku, tangan kiri mu menjadi lumpuh.

Micyl menunduk dan sedikit menangis.

Hifung: Hei, jangan menangis (Panik).

Hifung: Aku senang kamu tidak kenapa napa.

Hifung: Kamu umur berapa?

Micyl: Aku?, aku umur 16.

(Berbicara dengan tersendat sendat).

Hifung: Aku umur 17, kau tau, bagiku selisih umur sedetik lebih muda saja, sudah cukup untuk menjadi alasan ku berkorban demi mu.

Micyl terharu, ia menangis lagi di perut Hifung.

Hifung: Hei, jangan menangis lagi.

Hifung memegang tangan Micyl untuk menenangkan dia.

Micyl lalu memeluk Hifung sambil menangis.

Wajah Hifung memerah, namun ia sadar Micyl dalam keadaan shock saat ini.

Hifung memeluknya dan berusaha menenangkan dia.

Beberapa saat kemudian, terlihat Micyl menyuapi Hifung hingga makanannya habis.

Micyl menutup kotak makan itu dan membereskannya.

Hifung: Kamu tidak apa apa?

Micyl: Iya.

Micyl memasukkan kotak makan itu dan peralatan peralatan lainnya ke dalam tasnya dan menutup tasnya.

Micyl: Sekali lagi, aku berterima kasih ke pada mu karena sudah menyelamatkanku, dan aku minta maaf karena aku, tangan kiri mu jadi seperti ini.

Micyl: Jika saat itu kamu tidak menyelamatkanku, mungkin saat ini aku sudah tidak ada di dunia ini.

Hifung: Aku tidak keberatan bahkan jika harus kehilangan sebuah tangan kalau untuk menyelamatkan nyawa seseorang.

Hifung: Kamu juga harus kuat, jangan terus menerus merasa diri kamu bersalah.

Micyl tersenyum.

Micyl: Terima kasih ya.

Micyl: Aku pergi dulu ya, nanti malam aku akan kembali lagi.

Micyl membuka pintu ruangan itu

.

Hifung: Sebelum kamu pergi, aku berterima kasih sudah membawakan ku makanan, makanan mu lezat sekali.

Hifung: Dan juga, kamu hari ini cantik sekali.

Micyl yang mendengarnya tersipu.

Micyl: Terima kasih (Malu malu).

Kemudian Micyl pergi.