Kael adalah Malaikat Maut.
Bukan yang paling bercahaya.
Bukan yang paling suci.
Tapi yang paling mutlak.
Ia tidak punya kehendak.
Tidak punya keinginan.
Dan karena itu,
tak ada yang bisa menolaknya.
Tak ada yang bisa melawannya.
Bahkan Surga dan Neraka pun hanya bisa diam saat ia datang.
Ketika segalanya mencapai akhir,
Kael tetap ada.
ia adalah Saksi bisu dari semesta yang runtuh.
Namun ketika semesta akhirnya hancur...
ia terlahir kembali sebagai manusia.
Kini, ia yang dulu adalah akhir dari segala sesuatu,
harus belajar menjadi awal dari segalanya.
Dengan tubuh fana. Dengan napas. Dengan rasa.
Tapi dunia ini belum siap…
untuk sesuatu yang pernah membawa kehampaan.