Tidur Seranjang?

"Kamu mau tidur sekamar denganku?" Li Chen memastikan.

"Iya. Apa ada masalah?" Su Yue menjawab dengan tampang polosnya.

"Tidak, kamu ke kamar dulu, aku mau nonton TV sebentar." Li Chen menyuruh Su Yue lebih dulu demi mengurangi rasa malunya sendiri.

"Baiklah."

Tanpa banyak bicara, Su Yue berjalan ke kamar lantai dua.

Begitu dia memasuki kamar, dia langsung menutup pintu, lalu bersandar. Pipinya semerah apel matang.

Tentu saja dia tahu apa yang baru saja dia katakan pada Li Chen. Saat ini hatinya berdebar, seperti ada rusa kecil yang melompat-lompat. Ia merasa bersemangat, menantikan, dan sedikit gugup.

Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan rusa kecil yang melompat-lompat di hatinya. Tapi percuma, rusa kecilnya tidak bisa tenang, sepertinya masih kepedasan.

Su Yue mendekati tempat tidur dan duduk, melepas sandal rumah yang dipakainya lalu naik ke tempat tidur. Dia melemparkan tubuhnya ke kasur dengan posisi telungkup lalu membenamkan wajahnya ke selimut.

Dia mencium bau selimut Li Chen. Tidak harum, tapi baunya enak dan khas.

"Baunya enak sekali..." (〃▽〃)

Su Yue mengendus selimut itu dengan penuh semangat beberapa kali, mulutnya sedikit terbuka dan ekspresinya sedikit mabuk.

"Ada apa denganku? Aku bertingkah seperti wanita gampangan..." Pipinya semakin memerah dan dia berguling-guling kecil.

Meski begitu, dia tidak berhenti mengendus selimutnya dengan muka mabuk.

***

Li Chen masuk ke kamar dan mendapati Su Yue sudah tertidur.

DIa melihat wajah Su Yue yang tertidur. Wajah halus tanpa make up apapun, damai, dan terlihat tak berdaya.

Li Chen awalnya sudah mempersiapkan mental untuk malam ini. Su Yue sangat proaktif, jadi dia tidak boleh ragu-ragu. Toh, tidak akan rugi, malah beruntung :).

Namun setelah beberapa saat menenangkan diri dan masuk ke kamar, Su Yue sudah tertidur lelap.

'Dia tertidur terlalu cepat. Apa dia sangat lelah? Apa yang dia lakukan di siang hari?'

"Xiao Yue?"

Li Chen memanggil lembut dua kali, tapi Su Yue tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Sepertinya dia tertidur dengan sangat lelap.

Mulut kecilnya sedikit terbuka, air liurnya hampir bocor.

Melihatnya tidur nyenyak, Li Chen tidak tega membangunkan lebih lanjut. Dia tersenyum lalu merangkak dengan hati-hati ke tempat tidur. Dia menutupi dirinya dengan selimut.

Sepertinya tidak akan ada yang terjadi malam ini.

Li Chen mencium bau wangi samar di sampingnya, aroma sabun yang biasa dia gunakan, bercampur dengan bau wanita. Sangat harum, seperti anggrek.

***

Keesokan harinya.

Ketika Su Yue bangun, dia merasakan dirinya telah tidur nyenyak. Dia tidur sangat nyenyak tanpa bangun. Jarang sekali dia merasakan tidur nyenyak.

Tidak tahu sudah berapa lama dia tidak merasakan tidur dengan kualitas yang baik.

Saat bangun, Su Yue merasakan kondisi mentalnya sedang mencapai puncaknya, dia merasa sangat rileks dan bahkan rasanya lebih nyaman daripada di spa.

Sudah lama sekali dia tidak tidur nyenyak, dari mulai kuliah sampai akhirnya dapat pekerjaan. Khususnya saat kuliah. dengan tuntutan dan tekanan akademis, sulit sekali mencari kualitas tidur yang baik.

Eh?

Su Yue tiba-tiba menyadari ada seseorang di sampingnya, meringkuk di atas kasur dengan sebagian tangan memeluknya, kepalanya berada di atas pahanya, menggunakannya sebagai bantal.

Ketika melihat Li Chen dengan posisi seperti itu, dia langsung teringat dengan apa yang terjadi tadi malam.

Dia segera memeriksa dirinya sendiri dan tidak menemukan sesuatu yang aneh. Artinya, tidak ada yang terjadi pada mereka berdua tadi malam.

'Apa yang terjadi setelah aku tertidur? Kenapa dia memelukku?' Pipi Su Yue sedikit merona.

Li Chen merasakan sesuatu yang dipeluknya bergerak-gerak, dia membuka matanya perlahan dan bangun. Dia mendapati Su Yue sudah bangun di depannya.

"Kamu sudah bangun?" tanya Li Chen sembari mengucek matanya.

"Ya.." Su Yue menyahut kecil.

"Apakah tidurmu nyenyak?" lanjut Li Chen.

"He'em.."

"Apakah kamu mau sarapan?"

Su Yue mengangguk kecil, pikirannya masih belum fokus.

"Kamu mau makan apa?" Li Chen bertanya lagi.

"Apa kamu tidak melakukan sesuatu yang aneh tadi malam?" Su Yue malah mencicit kecil malu-malu.

"Apa maksudmu dengan hal aneh?" (≖‿≖)

***

Keduanya lalu datang ke kantor catatan sipil. Masuk dengan berjalan dan bergandengan tangan.

Setengah jam kemudian, keduanya keluar. Masing-masing memegang buku merah kecil di tangan mereka--akta nikah.

Mulai detik itu keduanya adalah suami istri yang sah yang diakui negara. Li Chen dan Su Yue saling memandang dan tersenyum. Kebahagiaan terlihat jelas di wajah mereka.

[DING!]

[Host telah memiliki akta nikah dengan Su Yue, berhasil menyelesaikan tugas. Sistem secara otomatis telah terikat dengan Host!]

[SISTEM LOGIN TINGKAT DEWA]

[Host dapat login sekali setiap hari dan mendapatkan hadiah acak. Jika Host berturut-turut login selama sepekan, Host akan mendapatkan paket hadiah besar. Setiap paket hadiah besar memungkinkan berisi informasi bisnis.]

[Ding! Host telah mendapatkan paket hadiah pemula!]

Suara dengan nada mekanis terdengar di telinga Li Chen. Dia melihat paket hadiah besar di inventory hologram yang hanya bisa dilihatnya sendiri.

Sudut mulut Li Chen tersenyum bengkok.

Tidak perlu buru-buru untuk membuka paket hadiah pemula.

"Mulai sekarang, tolong berikan aku bimbingan dan nasihat, Suamiku~~" kata Su Yue.

Li Chen menyentuh ujung hidungnya--merasa bangga. Dia tidak terbiasa dengan panggilan suami. Tapi dia sangat menyukainya kali ini, dan dia tidak menolaknya.

"Begitu juga aku, Istriku~~. Mohon bimbingan dan nasihatnya."

"Iya~~." Su Yue menjawab dengan bahagia. Dia senang sekali dipanggil istri oleh Li Chen.

Dia lalu berinisiatif memegang lengan suaminya. Menempelkan tubuh halusnya ke tubuh Li Chen, seperti yang dilakukan kebanyakan pasangan yang jatuh cinta.

Li Chen merasakan dengan jelas ada suatu elastisitas menempel di lengannya.

Istrinya ini.... Dia pasti sangat percaya diri dengan ukurannya.

"Suamiku, kamu tahu? Aku sangat suka kamu memanggilku istri." kata Su Yue manja.

"Sungguh? Sebenarnya aku juga suka saat kamu memanggilku suami."

Setelah keduanya keluar dari kantor catatan sipil, mereka tidak langsung pulang. Mereka berbelanja terlebih dahulu.

Ini adalah kencan pertama mereka. Menikah dahulu, berkencan kemudian. Sungguh membahagiakan.

Su Yue terus mememeluk lengan Li Chen dengan sangat manis. Li Chen berpikir istrinya ini sangat mudah beradaptasi dan bergaul. Jika ada orang yang melihat mereka dengan pose seperti ini, mereka pasti mengira bahwa keduanya sudah berkencan dan berpacaran selma bertahun-tahun.

Li Chen berfikir, karena istrinya sangat proaktif, dia tidak boleh terlalu pasif. Dia harus menunjukkan dan memberitahu istrinya bahwa dia juga sangat menyukainya. Seperti halnya apa yang dilakukan istrinya.

Bagaimana mungkin dia membiarkan istrinya bekerja keras sendirian, berinisiatif terlebih dahulu? Lebih baik jika dia juga berinisiatif.

Li Chen melingkarkan lengannya di pinggang Su Yue, pinggang rampingnya terasa lembut dan hangat. Keduanya semakin dekat, napas keduanya dapat dirasakan satu sama lain.

"Ugh...." Su Yue melenguh aneh.

Pipinya sedikit memerah. Ini adalah pertamakalinya dia dipeluk oleh seorang pria selain ayahnya. Tidak menyangka, ternyata.... sangat menyenangkan.

Tubuhnya menegang sesaat, namun dia dengan cepat beradaptasi. Tanpa perlawanan apapun, tubuh halus Su Yue bersandar spenuhnya kepada suaminya.

Detak jantungnya terasa semakin cepat, sampai-sampai rusa kecil di hatinya terbentur.

Dia diam diam mengangkat kepalanya dan melihat sudut wajah suaminya, dia sangat senang dan sedikit tersipu.

(⁄ ⁄>⁄ ▽ ⁄<⁄ ⁄)

"Lihat! mereka manis sekali..."

"Mereka berdua berbahagia di atas penderitaan orang lain, sialan!"

"Aku ingin memanggil polisi. Sepasang kekasih ini dengan sengaja menyerang publik dengan senjata biologis dan kimianya sendiri. Mereka menyebabkan kehancuran yang luas!"

"Adik laki-laki itu sangat tampan, dan wanitanya juga sangat cantik. Saya jatuh cinta kepada mereka berdua."

"Saya baru saja keluar rumah, hendak berjalan-jalan. tidak disangka tiba-tiba saya diberi seonggok makanan anjing. Sungguh tega!"

Kedua orang ini pamer kasih sayang dengan terang-terangan. Sehingga menarik perhatian orang banyak dan mengundang ke-irian mereka,

Su Yue merasa malu mendengar komentar-komentar yang ditujukan kepada mereka berdua. Meskipun dia terlihat proaktif dan berpengalaman, namun kenyataanya tidak seperti itu.

Dia belum pernah melakukan interaksi sedekat ini dengan seorang laki-laki sebelumnya. juga belum pernah sama sekali pamer kemesraan di depan semua orang.

Meski dia adalah Dewi Kampus, perhatian publik terhadapnya saat itu sangat berbeda dengan yang sekarang.

Su Yue yang memeluk lengan Li Chen, tanpa sadar mengeratkan pelukannya.

Kencan pertamanya. Pertama kali dia menjadi pusat perhatian sebagai pasangan.

Membuat orang lain iri? Perasaan ini sungguh menyenangkan. Tidak ada kata yang bisa menjelaskannya.

Mereka berdua berjalan sembari berpelukan, memancarkan cinta setiap saat. Setiap kali ada orang yang melihat mereka, mau tidak mau mereka akan dicekoki paksa sesuap makanan anjing.

"Pantas saja Xiao Yuxin selalu suka pamer kemesraan di masa lalu. Rasanya menyenangkan sekali, meski terasa sedikit jahat." gumam Su Yue.

(≧∀≦)