Ketika Su Yue masih kuliah, dikarenakan keluarganya bukan berasal dari golongan kaya, dia hanya bisa hidup dengan hemat. Dia juga harus fokus pada studinya demi mengubah nasib dan memaksimalkan biaya yang dibaarkan. Dia juga jarang keluar bersama teman-teman sekelasnya. Ini menjadi asal muasal kenapa dia disebut sebagai Dewi Dingin dan bersifat introvet.
Li Chen kemudian memasukkan barang-barangnya ke bagasi. Untung saja barangnya tidak banyak. Kalau tidak pasti tidak akan muat, bagasi mobil ini sangat kecil. Kemudian Li Chen masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang, tak lupa ia mengenakan sabuk pengaman.
Su Yue lalu menginjak pedal gas, melaju pergi. Meskipun dia seorang wanita, tetapi kemampuan mengemudinya sangat bagus!
Apartemen Ruiyue.
Ini adalah kompleks apartemen tempat tinggal Su Yue sekarang. Wuling Hongguang Mini akhirnya sampai dan berhenti di samping gedung apartemen Ruiyue.
Meski lingkungan apartemen ini bukanlah termasuk kelas atas, dan juga taman disini relatif kecil. Namun, lingkungannya sangat bersih dan rapi. Disini juga ada satpam yang bertugas untuk menjaga apartemen.
Li Chen mengeluarkan kopernya dari mobil-menyeretnya. Ia kemudian mengikuti Su Yue masuk ke dalam lift apartemen, menuju lantai 17.
Setelah sampai, Su Yue menempelkan ibu jarinya pada kunci pintu pengenalan sidik jari. Pintu itu kemudian membuka dengan bunyi 'bip'.
Keduanya kemudian masuk ke dalam unit apartemen milik Su Yue. Ruangannya tidaklah besar, terdiri dari; satu kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi, satu dapur, dan ada juga balkon kecil mengarah keluar.
Meskipun ruangannya kecil, di dalamnya rapi dan indah. Tidak akan ada masalah ketidaknyamanan meski ditinggali berdua. sewa bulanannya lebih dari 3.000 Yuan. Karena harga rumah di kota tier 2 seperti Tianhai termasuk tinggi. Begitupula harga sewanya, juga tinggi.
Udara di dalam sini penuh dengan aroma yang sama dengan Su Yue, membuat Li Chen merasakan nuansa yang lebih intim dan mendebarkan.
"Ini akan menjadi rumah kita mulai sekarang. Duduklah dimanapun kamu mau, suamiku. Aku akan membantumu memasukkan pakaian di kopermu ke dalam lemari." Su Yue berkata dengan gembira.
Li Chen mengangguk tersenyum, ia mendekati sofa di ruang tamu dan duduk. Su Yue sudah mengambil kopernya dan mulai memasukkan pakaian ke dalam lemari.
"Sistem, buka paket hadiah pemula!"
Li Chen ingat dia belum membuka peti dari sistem, jadi dia memanfaatkan waktu ini untuk membukanya.
[DING!]
[Paket hadiah pemula berhasil dibuka]
[Selamat kepada Host telah mendapatkan hadiah uang: 100.000 Yuan!]
(setara 225.000.000 rupiah saat ini---pen)
[ Selamat kepada Host telah mendapatkan: Keterampilan Aktuaris tingkat tinggi!]
[Selamat kepada Host telah mendapatkan: Informasi peluang bisnis!]
Li Chen tiba-tiba merasakan kemampuan berhitungnya menguat. pengetahuan dengan cepat masuk dan berintregasi di dalam otaknya; matematika, keuangan, asuransi, ekonomi, dan lain-lainya. Dia merasakan peningkatan pengetahuan dalam otaknya, seolah-olah dia sudah belajar dari kecil.
"Kemampuan aktuaris ini sungguh luar biasa! Dengan kemapuan ini, ekonomi finansial akan sangat mudah dikerjakan, hanya seperti bernafas." Li Chen sangat percaya diri kali ini.
"Ting!"
Ada pesan teks masuk di smartphone miliknya. Li Chen mengambil smartphonenya dan melihat isi pesan tersebut. 100.000 yuan sudah ditransfer ke rekening akun banknya.
[Hadiah yang diberikan oleh sistem akan muncul dengan cara yang wajar dan tidak akan membuat sang Host berasalah di mata hukum]
[Bahkan jika dia diperiksa tidak akan ditemukan keanehan apapun]
[Semua legal dan melalui proses yang masuk akal]
Di layar hologram yang hanya bisa dilihat oleh Li Chen, terdapat hadiah tambahan berupa surat, berisi informasi peuang bisnis.
[Surat ini berisi informasi peluang bisnis. Apakah anda ingin membukanya sekarang?] sistem berbunyi dan menanyakan pendapatnya.
"Buka" perintah Li Chen
[Pekan depan, Kota Tianhai akan memiliki rencana baru untuk mebangun dan menambah stasiun kereta bawah tanah di Jalan Tanwei!]
Li Chen terlihat senang, ini adalah kabar dan informasi yang baik. Kalau mau kaya, kuasai jalan yang ramai terlebih dahulu. Ini adalah hukum yang sudah baku.
Renqi, nama orang sekaligus perusahaannya sudah dikenal secara nasional maupun internasional, sebagai orang penggila infrastruktur. Dia telah bekerjasama dengan pemerintahan membangun banyak stasiun kereta bawah tanah sekaligus relnya. Keretanya juga bukan sembarang kereta, mereka adalah kereta dengan model terbaru, kereta cepat. Dia sudah membangun di banyak tempat, baik di dalam maupun diluar negeri.
Selama jalan itu menjadi tempat dia membangun stasiunnya, kompleks itu akan berubah menjadi sangat ramai dan berpotensi menjadi tempat strategis.
Bisa dibayangkan, nanti setelah rencana baru Kota Tianhai diumumkan, harga rumah dan sewa di Jalan Tianwei pasti akan melonjak drastis. Jika seseorang berinvestasi dan mebeli sebidang tanah sebelum itu, dia pasti akan beruntung dan menang.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan peluang ini!" kata Li Chen kemudian.
Li Chen kebetulan mempunyai dana 100.000 yuan dari sistem. Jika rencana ini berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin dia akan untung dua atau tiga kali lipat.
"Suamiku, apa yang kamu tertawakan?" Su Yue sudah selesai menata baju dan keluar dari kamar. Dia menatap suaminya yang duduk di sofa ruang tamu, sedan terkikik aneh, memiringkan kepalanya, menunjukkan ekpresi tidak mengerti.
'Apakah suamiku sedih karena kebangkrutannya?' Seharusnya sih begitu. Siapapun pasti akan sedih jika keluarganya bangkrut. Dari yang seebelumnya serba tercukupi bahkan lebih, dalam semalam tiba-tiba kehilangan segalanya.
Namun, bukannya seharusnya orang akan menangis ketika sedih? Kenapa suaminya malah tertawa?
"Tidak apa-apa, aku hanya memikirkan beberapa hal yang memuatku bahagia." Balas Li Chen.
"Benarkah?"
Meskipun Su Yue curiga, dia tidak lagi bertanya.
Karena malam sudah semakin menyelimuti langit, sudah waktunya untuk makan malam. Mereka berdua pergi bersama menuju dapur kecil apartemen Su Yue, mereka langsung mulai membuat makanan di bawah instruksi Su Yue.
Meski dapurnya kecil, tapi nuansanya sangat hangat dan nyaman.
Saat memasak, Li Chen melihat keterampilan Su Yue yang sangat baik dalam memotong dan menyiapkan bahan dan juga memasaknya. Sulit membayangkan bahwa dia adalah mahasiswi yang baru saja lulus dari universitas.
Zaman ini, semakin sedikit mahasiswi yang bisa memasak. Sama langkanya dengan hewan yang dilindungi dan akan segera punah. Apalagi yang bisa dan mahir memasak.
Dilihat dari lemari es yang penuh dengan bahan-bahan makanan, membuktikan bahwa Su Yue terus dan sering memasak sendiri bahkan di hari kerjanya.
Meskipun kemampuan memasak Li Chen tidak sebaik Su Yue, namun kemampuannya juga tidak terlalu buruk. Jadi dia masih bisa membantu Su Yue sedikit-sedikit.
Ngomong-ngomong, Su Yue kali ini memasak dengan memakai celemek. Tampilannya sangat memanjakan mata, terlihat penuh dengan aura istri yang baik.
Satu jam kemudian, Makan malam yang bisa dibilang sedikit mewah disajikan di atas meja makan. Ada; Udang goreng, lalapan selada, sup daging babi suwir dengan pelengkapnya, kentang, sup jagung dan juga sup iga. Makanannya cukup lengkap dan memenuhi gizi. sangat menggugah selera.
"Aku tidak habis pikir, ternyata istriku ini bukan hanya seorang akademisi yang baik. Namun juga seorang juru masak dengan keahlian tinggi." Kata Li Chen memuji.
"Benarkah, suamiku? Apakah kamu merasa beruntung dengan menikahiku?" Su Yue bertanya dengan tersenyum dan pipi sedikit merona.
"Tentu saja!"
Melihat mata istrinya yang teduh dan menuntut pengakuan, Li Chen langsung memberikannya. Sanjunglah istrimu agar rumahtangga bertambah harmonis!
Kemudian setelah makan malam, Li Chen berinisiatif untuk memncuci piring dan peralatan bekas makan mereka.
Setelah Li Chen selesai mencuci piring, Su Yue dengan teliti mencari satu set pakain ganti milik Li Chen, melipatnya dengan rapi, kemudian menyerahkannya kepada Li Chen.
"Sayang, ini pakaian gantimu, kamu bisa segera mandi"
Li Chen menerimanya dengan tersenyum. Istriku sangat perhatian!
Li Chen kemudian berjalan menuju kamar mandi. Dia masuk. Ruangan kamar mandi ini sekitar 5m persegi, dilengkapi dengan westafel, shower, WC, dan juga mesin cuci di area kering kamar mandi. Shower, WC, dan juga area kering, masing-masing dipisahkan dengan kaca buram. desain seperti ini tidak menyisakan sedikitpun sudut tak terpakai.
Tidak ada bau yang mengganggu di dalam sini, hanya ada aroma wangi pengharum, dan sedikit aroma......gadis.
Li Chen melihat sebuah gelas kumur dan juga sikat gigi baru di dekat westafel. Ada handuk baru juga yang tergantung di dekatnya, berebelahan dengan handuk merah lama milik Su Yue. Su Yue seharusnya sudah menyiapkan semua ini secara khusus saat dia mencuci piring tadi. Memikirkannya, dia merasa hangat dihatinya.
Li Chen kemudian mandi.
Sepuluh menit kemudian, Li Chen keluar dari kamar mandi. Sedangkan Su Yue tampak sudah siap untuk bergantian mandi.
"Aku mau mandi juga, suamiku. Tolog jangan mengintip, yaa.." Su Yue mengedipkan matanya dan berkata dengan nada main-main yang menawan.
Li Chen membeku sejenak dan berpikir, 'Apakah istriku sedang menggodaku dan memancingku untuk melakukan kejahatan? Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku melakukan kejahatan saja?'