Istriku, Kamu Sedang Bermain Api!

Istriku sungguh pandai menggoda dan memancing dirinya. Apakah dia tidak takut terbakar kalau bermain-main api seperti ini?

Ini bukanlah Dewi Dingin yang terkenal di Universitas Tianhai, ini jelas seorang peri yang genit!

Su Yue kemudian memutar tubuhnya dengan anggun dan berjalan masuk ke kamar mandi.

Li Chen berbalik dan duduk di sofa ruang tamu. Dia mendengar suara gemercik air yang keluar dari kamar mandi. Meskipun Li Chen dikenal serius dan jujur, mau tidak mau dia kepikiran beberapa fantasi liar.

[Pengingat! Host belum login hari ini. Apakah Host ingin login?]

Suara sistem tiba-tiba membuyarkan lamunan indah Li Chen. Dia hampir saja lupa dengan sistemnya. Untung saja diingatkan, jika tidak, hadiah hari ini akan terlewat.

"Login!"

[Berhasil login! Selamat kepada Host telah mendapatkan: Kupon belanja setengah harga!]

[Kupon belanja setengah harga: Apapun yang Host beli, akan mendapatkan diskon setengah harga, berlaku dalam satu kali transaksi. Jumlah maksimal adalah 200.000, jika melebihi itu, kupon tidak berlaku!]

Ketika Li Chen melihat kupon belanja itu di layar hologram, sistem juga memberikan penjelasan secara rinci. Meskipun ada limit harganya, itu masih merupakan hadiah yang bagus.

Li Chen kemudian melihat smartphone-nya, membuka apikasi Gaidu Maps, kemudian mencari dimana letak Jalan Tianwei berada.

Pekan depan, pemerintah kota akan mengumumkan pembangunan stasiun kereta bawah tanah di Jalan Tianwei, namun Li Chen belum mengetahui dimana Jalan Tianwei berada. Kota Tianhai merupakan kota besar, dan merupakah salah satu kota di pesisir yang memiliki grafik perkembangan yang sangat tinggi di Negara Tiongkok.

Ukurannya, jika seseorang berkendara memutari seluruh Kota Tianhai, maka memerlukan waktu beberapa jam, meskipun tidak ada kemacetan lalu lintas.

Kota Tianhai memiliki banyak jalan besar dan juga kecamatan. Ada kecamatan yang luas, namun juga ada kecamatan yang kecil.

"Ternyata Jalan Tianhai dekat dengan apartemen Su Yue. Hanya berjarak sekitar 2 kilometer." Kata Li Chen sembari meletakkan smartphone-nya.

Ceklek...!

Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Su Yue sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi.

Li Chen dengan refleks mendongkak, mengarahkan pandangannya ke pintu kamar mandi. Tatapannya tiba-tiba membeku!

Gluk..!

Dia menelan ludahnya tanpa sadar. Su Yue mengenakan lingerie yang yang baru dibelinya bersamanya di Ollara's Secret tadi siang. Dia hanya mengenakan lingerie!

"Suamiku, kenapa kamu menatapku seperti itu?" Su Yue berjalan mendekat dengan malu-malu.

"Sayang, tahukah kamu, kalau kamu sedang bermain api?" Li Chen berkata dengan tidak tahan.

"Benarkah?" kata Su Yue berpura-pura polos.

"Peri genit! spertinya aku harus memberimu pelajaran malam ini. Aku tidak bisa membiarkanmu membahayakan dunia ini, aku akan menunjukkan keperkasaanku!"

Li Chen menggendong Su Yue yang pipinya semakin memerah dipelukannya, dan masuk ke kamar dengan tidak sabar.

***

Malam telah berlalu. Sinar matahari menyerbu masuk ke ruangan melalui celah tirai jendela. Li Chen bangun dan melihat wanita yang meringkuk di atasnya, memeluknya. Mulut kecilnya sedikit bengkok, menandakan kebahagiaan di wajah tidurnya, menggambarkan kepuasan.

Dari pertunangan kemarin malam hingga hari ini. Li Chen sudah mempertimbangkan dan menghitung kemungkinan. Nyatanya, hanya dua hari hal ini akhirnya terjadi.

Su Yue memberikan hal-hal berharga miliknya tanpa syarat, menunjukkan bahwa dia benar-benar mencintainya. Sudah tidak ada jalan untuk kembali!

Li Chen membandingkan dengan Tang Yuxin. Dia tiba-tiba merasa dirinya bodoh dan naif. Tidak peduli seberapapun baiknya dirinya kepada Tang Yuxin, Tang Yuxin hanya menerimanya begitu saja tanpa meberikan balasan kebaikan. Tang Yuxin hanya tahu menerima saja tanpa memberikan timbal balik. Pada akhirnya dia dicampakkan. Dia benar-benar tertipu.

"Sayang, kamu sudah bangun....?"

Su Yue membuka matanya dan berusaha mengumpulkan kesadarannya. Dia menatap suaminya di depannya. Teringat dengan apa yang terjadi tadi malam, tiba-tiba pipinya yang putih perlahan memerah. Mulut kecilnya mengerucut dengan senyum kecil yang menempel. Dia terlihat seperti menantu kecil yang baik.

Li Chen menggaruk kecil ujung hidungnya, dia merasa bangga dan senang melihat ekspresi Su Yue.

"Aku akan segera membuatkanmu sarapan, suamiku." kata Su Yue kemudian.

"Tidak, kamu istirahatlah yang cukup. Kamu sangat lelah. Kali ini aku yang akan membuatkan sarapan. Tapi tidak tahu apakah akan enak atau tidak. semoga kamu menyukainya." Li Chen berinisiatif.

"Aku akan menyukainya. Apapun. Asalkan dibuat oleh suamiku."

Li Chen mendorong Su Yue yang hendak bangun dengan gerakan yang mendominasi. Su Yue tidak membenci sikap mendominasi suaminya, dia malah sangat bahagia.

Li Chen kemudian bangun. Ketika dia membuka selimutnya dan beranjak, dia melihat ada bunga mawar merah yang mekar di atas sprei. Sepertinya dia perlu mengganti spreinya dengan yang baru.

***

Su Yue terlambat bekerja. Mereka berdua memang bangun terlambat, dan setelah selesai sarapan, waktu sudah menunjukkan pukul 9.

"Tidak apa-apa, suamiku. lagipula aku manajernya. Bahkan jika aku terlambat selama setengah hari, tidak akan ada yang berkomentar." Su Yue berkata menenangkan.

"Kenapa kamu tidak ambil cuti tambahan saja, istriku? Kamu belum teralu pulih. Istirahat saja yang cukup untuk hari ini." Li Chen menyarankan.

"Tidak...tidak. Belum lama aku menjadi manajer di perusahaan. Kalau aku bertingkah seenaknya, tentu akan memberikan pengaruh buruk dan membuat nama atasanku yang mendukungku tercoreng."

"Baiklah kalau begitu. Tapi aku akan mengantarmu ke perusahaan." Li Chen menyetujuinya.

"Oke.."

Meskipun Su Yue melalui berbagai kegiatan dan acara; pertunangan, menikah, hingga pindahan. Dia sebenarnya hanya mengambil cuti selama satu hari, di hari pernikahannya. Dia memiliki rasa tanggung jawab yang kuat sehingga memutuskan untuk tetap bekerja hari ini.

Keduanya kemudian masuk ke lift dan turun kebawah, sampai di tempat mobil Su Yue diparkiran. Li Chen kemudian duduk di kursi pengemudi. Su Yue mengikuti suaminya dan duduk di kursi penumpang. Memasang sabuk pengamannya, dan siap untuk berangkat.

Ini adalah pertamakalinya Li Chen mengendarai Wuling Hongguang Mini EV 5. Mobil kecil dengan tenaga listrik. Namun begitu, tidak mempengaruhi kemampuannya dalam mengemudi.

Li Chen memasukkan gigi, melepas rem tangan, kemudian menginjak pedal gas. Mesinnya terasa bersih dan bertenaga, meski tidak terlalu kencang, namun sangat nyaman.

20 menit kemudian, mereka sampai di perusahaan tempat Su Yue bekerja.

Lianfeng Internasional. Salah satu perusahaan besar yang terkenal di Kota Tianhai. Awalnya adalah perusahaan real estate, namun sekarang sudah melebarkan sayapnya pada FnB, Showroom, dan juga Fashion. Bahkan baru-baru ini juga berusaha memasuki pasar teknologi. Jika terus-menerus berkembang seperti ini, kemungkinan perusahaan Lianfeng Internasional akan menjadi Group Holding yang kuat.

Perusahaan Li Chen yang bangkrut juga merupakan perusahaan yang besar, tetapi tidak sebesar Lianfeng Internasional. Tanpa diduga, istrinya ternyata bekerja di sini, bahkan sebagai manajer. Dia bahkan baru lulus dua bulan. Istrinya sungguh berprestasi dan pekerja keras. Jika Li Chen tidak memiliki sistem, dia pasti akan merasa rendah diri.

"Istriku, aku tidak menyangka kamu bekerja di Lianfeng Internasional." kata Li Chen.

"Apakah menurutmu, istrimu ini sangat cakap dan juga seorang wanita kuat, sehingga kamu merasa tertekan, suamiku?" Su Yue menanggapi.

"Ya." jawab Li Chen.

"Jangan khawatir, aku tidak akan menggertak suamiku. Aku akan menjaganya."

"Istriku baik sekali." Li Chen terharu, sedang Su Yue tersenyum mendengarnya.

"Oke, aku akan segera masuk dan bekerja."

"Baiklah, aku nanti akan menjemputmu jika sudah pulang kerja. Tapi untuk saat ini, tolong pinjamkan aku mobilmu. Aku harus pergi ke suatu tempat."

"Oke."

Su Yue tidak memperpanjang obrolan. Dia segera melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari dalam mobil. Dia kemudian melambaikan tangannya ke arah suaminya dan berbalik, berjalan menuju perusahannya. Namun setelah beberapa langkah, dia tiba-tiba melambatkan jalannya. tampak seperti terluka.

Su Yue berbalik, pipinya menggembung, matanya sedikit melotot dan memberikan ekspresi marah kepada Li Chen.

(`ε´)ノ♡

Li Chen menggaruk kecil ujung hidungnya, merasa senang.

Setelah Su Yue masuk ke pintu perusahaan dan menghilang sepenuhnya. Li Chen menginjak pedal gas mobil dan pergi, menuju Jalan Tianwei.