Exam

Satu minggu setelah ujian akademik berlangsung dan akhirnya hari ini adalah ujian praktek khusus jurusan pahlawan akan diadakan. Semua murid kelas 3A, 3B dan 3I sudah berkumpul di training ground dengan hero custom mereka masing-masing.

Sachie berdiri disebelah Lucy, mereka semua menunggu kedatangan guru untuk menginstruksikan bagaimana ujian praktek ini akan berlangsung. Kebanyakan dari mereka mengeluh karena tidak diberi bocoran atau kisi-kisi mengenai soal sistem ujian praktek tahun ini. Jika menurut tahun lalu, maka mereka hanya akan menghadapi simulasi penyelamatan dengan robot pintar sebagai lawan mereka, tapi sekarang mereka sama sekali tidak melihat satupun robot pintar disekitar.

Tak lama wali kelas dari ketiga kelas jurusan pahlawan, Sir Armand, Sir Jean, Miss Bethany akhirnya tiba. Miss Bethany langsung membuka ujian praktek dengan kata-kata penuh motivasi yang selalu ia ucapkan setiap mengajar. "...You guys are an extraordinary national asset, do not waste the potential and strength that you have, fight to achieve success.." (Kalian adalah saet negara yang luar biasa, jangan sia-siakan potensi dan kekuatan yang kalian miliki, berjuanglah untuk meraih kesuksesan..). Miss Bethany bicara dengan penuh semangat, namun senyumnya tak mampu menembus tembok rasa kebosanan di wajah murid-muridnya. Lucy menguap lebar, Gina memainkan scraft yang ada di kostum Lucy, William tersenyum, namun sedikit melamun, Casey nampak serius, Sachie diam saja.

"...Remember that practice and exams are the keys, the keys to open the door to a bright future, without those two things, you will not be able to do anything.." (Ingatlah kalau latihan dan yhuan adalah kunci, kunci untuk membuka pintu masa depan yang cerah, tanpa kedua hal itu, kalian tak akan bisa berbuat apa-apa..). Miss Bethany menghela nafasnya, menyadari kata-katanya sepertu mantra yang sudah berkali-kali di ulang. Lucy sudah tertidur dalam posisi berdiri, scraft Lucy sudah kusut karena dimainkan Gina, William sudah kehilangan senyumannya dan tidak melamun lagi, Casey masih tetap serius dan Sachie juga tetap diam

"Be a person of excellence, and integrity.." (Jadilah pribadi yang unggul, dan berintegritas). Entah kenapa Sachie merasa suara Miss Bethany semakin pelan, dikalahkan oleh bisikan obrolan dari murid-murid. "Okay, Sir Armand, please continue." (Baiklah, Sir Armand silahkan lanjutkan). Miss Bethany menyerah dan memberikan nya kepada Sir Armand. Suasana sedikit lebih hidup, beberapa murid tampak bersemangat, beberapa tampak sedikit bosan, namun semuanya terlihat siap dengan ujian praktek kali ini.

Sir Armand mengambil alih, beliau menjelaskan kalau ujian praktek ini akan berupa simulasi hampir nyata. Akan ada tim yang menjadi pahlawan ada juga tim yang menjadi penjahat. Tugas tim penjahat adalah mengumpulkan 4 batu pertama yang sudah disembunyikan di 4 tempat berbeda, lalu tugas pahlawan adalah menangkap penjahat.

Satu kelas berisi sekitar 18 orang, itu akan dibagi dua. Satu tim menjadi tim pahlawan, satu tim menjadi tim penjahat. jadi total akan ada 6 kelompok, tapi kelompok penjahat dari keas 3A tidak akan melawan kelompok pahlawan dari kelas 3A, jadi lawan mereka adalah tim kelas lain. Sekolah sudah membagi setiap tim, Sachie berada di tim villain bersama dengan Gina, Casey, Kenzo, William, Adrian, Lucy, Garvin dan Dino. Dan tim mereka akan melawan tim pahlawan dari kelas 3A yaitu Shopia, Carris, Thania, Hermione, Heafen, Theodor, Denzel, Geoff, Sean.

"Wow, looks like we'll be best friends forever" (Wow, sepertinya kita akan menjadi sahabat selamanya) kata Kenzo, berjalan mendekati Lucy dan Sachie. Yang lain juga menghampiri kedua gadis itu dan saat ini mereka berkumpul.

"Isn't this unfair? Big Three 3I become one team?" (Bukankah ini tidak adil? Big Three 3I menjadi satu tim?) kata Casey dengan nadanya yang sombong, mengingatkan Sachie pada salah satu tokoh di anime ini yang sangat menyebalkan tapi sayangnya dia berwajah tampan. Casey membusungkan dadanya. Tentu saja dia, Gina dan Sachie memang dikenal menjadi murid terkuat di kelas atau bahkan mungkin angkatan. Pertandingan tahunan saja mereka selalu berada di posisi berurutan atau kalau tidak ya bertukar.

"Any plans?" (Ada rencana) tanya Garvin mengabaikan Casey dan tidak suka basa-basi untuk saat ini, dia ingin lulus ujian praktek dengan memenangkan pertandingan tim ini. Gina melihat kearah tim lawan,"I'm lazy to fight Thania, she's my enemy" (Aku malas berlawanan dengan Thania, dia musuh bebuyutanku) ucapnya sembari bersedekap dada atau melipat tangannya dibawah dadanya.

Lucy menoleh kearah Gina, "Ex-bf problem huh? Just take revenge here, besides it's legal during the match" (Masalah mantan ya? balas dendam saja disini, lagipula ini legal saat pertandingan) ucapnya dengan senyuman miring, memberikan ide yang bagus bagi Gina.

"Here's the plan—" (Begini rencana nya) suara Sachie terdengar, semua mata anggota timnya langsung tertuju pada sang gadis. Saat sachie menjelaskan rencana reaksi anggota satu timnya berbeda-beda, Garvin dan Dino terkejut, Kenzo dan William mengangguk-angguk, Adrian nampak tersenyum tipis, Casey semakin melebarkan senyumannya, lebih tepatnya senyuman licik, Gina nampak membeku dan Lucy yang terlihat bangga. 

...

Siang harinya, pukul 10.55, semua tim dari masing-masing kelas lengkap berkumpul di HE Training Ground, kota buatan tempat ujiannya berlangsung. Sir Armand, Sir Jean dan Miss Bethany memanfaatkan waktu lima menit tersisa untuk pengarahan. Tim pertama yang bertanding adalah Tim Hero kelas 3A dan Tim Villain kelas 3I. Peserta menerima komunikator dan akses ke perangkat dalam kota buatan, termasuk perangkat khusus yang juga dipasang dengan kostum pahlawan mereka, serta perlengkapan lainnya. Robot sipil telah ditempatkan di berbagai lokasi,Kedua tim memiliki titik awal berbeda dan harus berada disana dua menit sebelum ujian dimulai.

Di ruang pengawas, para guru, kepala sekolah, dan tim lain telah siap. Sir Jean ditunjuk sebagai penyiar dan komentator—atas usulannya sendiri.

Saat jam menunjukkan pukul sebelas. "THE WAR HAS BEGAN, EVERYONE!" (PERANG TELAH DIMULAI, SEMUANYA)" Sir Jean berteriak—dengan menggunakan mikrofon saat ujian telah dimulai.

__

Kelompok Tim Pahlawan yang akan mengamankan target yang pertama terdiri dari Shopia dan Hermione. Mereka akan terus melaporkan perkembangan kepada aggota tim yang lain. target mereka, sebuah toko perhiasan yang menyimpan barang berharga di brankas. Tugas mereka adalah mengamankan barang tersebut dari penjahat. Sesampainya dilokasi tim langsung bersiap siaga, di dalam dan luar toko, dibantu robot sipil yang telah disiapkan. Kini mereka tinggal menunggu

"Hey.." suara Hermione terdengar.

Shopia langsung bertanya "Ada apa?" (What's wrong?) yang tengah berdiri didekat pintu masuk toko. Hermione masih menutup matanya, memfokuskan pikirannya agar quirk nya bisa semakin bekerja.

Hermione Bernice

Quirk: Sensorama (Emitter Type)

Pengguna Kecenderungan ini mampu memperluas indra mereka jauh melampaui batas normal manusia. Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat, mendengar, dan merasakan berbagai hal pada jarak yang sangat jauh. Mereka juga mampu mendengar, melihat, dan merasakan perasaan dan rahasia batin seseorang dengan mengamatinya.

"AWAS!" Dengan teriakan nyaring, Hermione menerjang tubuh Sophia, menjatuhkan diri mereka berdua ke tanah persis saat batu besar itu menghantam lantai, berderak tepat didepan toko perhiasan yang mereka jaga. Debu berterbangan, mengaburkan pandangan sejenak. Ketika debu mulai mereda, Sophia terduduk, tangannya gemetar, masih terkejut oleh serangan mendadak itu. Tatapannya masih tertuju pada batu besar yang hampir saja menimpa mereka.

Sekumpulan gagak hitam pekat itu berputarputar. berdesakan, lalu dengan gerakan menakjubkan, menyatu membentuk sosok Theodor yang berdiri tegak. "Kalian tidak apa?" wajahnya nampak khawatir

Theodor Wycliff

Quirk: Bird Brain (Transformation Type)

Pengguna quirk ini mampu berubah menjadi seperti burung gagak. Dalam wujud ini, pengguna mengambil semua ciri fisik dan mental burung gagak, yang memungkinkan mereka terbang dan merasakan sekelilingnya seperti halnya burung gagak.

"Ini pasti ulah penjahat" kata Theodor membantu Hermione untuk berdiri.

Alarm di toko perhiasan berbunyi, dinding kaca toko langsung pecah bersamaan dengan mereka yang merasakan angin kencang melewati mereka. Ketiganya menoleh mendapati satu penjahat yang merupakan target mereka. Adrian terbang melewati ketiga pahlawan sembari membawa batu Ruby yang dicurinya.

Adrian Nellzon

Quirk: Wind Master (Emitter Type)

Pengguna mampu mengendalikan pergerakan dan aliran udara. Mereka mampu mendorong, menarik, dan memanipulasi arah udara di sekitar mereka. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk terbang, dan menggerakkan tubuh mereka dengan sangat cepat dari hambatan dan aliran udara.

Dia terkenal karena jarang berbicara, memiliki cara untuk meremehkan orang lain. Alih-alih berteriak atau mengeluarkan kata-kata kasar –seperti Casey—ia memilih untuk menyampaikan penghinaan dengan nada datar dan sarkastik. Ia berkata, "Sangat lambat" Kalimat itu diucapkan dengan nada dingin dan tanpa emosi, memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia tidak hanya meremehkan kemampuan lawan, tetapi juga menyiratkan bahwa Adrian menganggap mereka tidak layak menjadi lawan.

"Kejar dia!" Sophia Hermione berlari. Tubuh Theodor larut menjadi kawanan gagak hitam pekat yang langsung terbang mengejar Adrian.

...