Murong Jiu mengangguk pada Jun Yuyan.
"Pangeran sibuk dengan berbagai urusan negara, silakan lanjutkan karena urusan politik itu penting."
"Baiklah, aku akan kembali nanti untuk menjemputmu."
Setelah Jun Yuyan mengangguk, dia melangkah pergi.
Setelah dia meninggalkan aula bunga, Murong Man sepertinya tiba-tiba teringat sesuatu yang penting dan buru-buru berkata:
"Oh benar, ayah punya pesan untuk Pangeran, aku akan pergi memberitahunya! Ninth Sister, kamu mengobrol saja dengan ibu dan nenek."
Setelah mengatakan itu, dia cepat-cepat mengikuti sambil mengangkat roknya.
Bibir Murong Jiu melengkung menjadi senyuman samar, hampir tak terlihat.
Jika Murong Man menganggap Jun Yuyan sebagai pria biasa, dia sangat keliru.
"Xiao Jiu, aku dengar morning sickness-mu cukup parah. Ibu sudah menyiapkan sendiri manisan plum dan saus plum untukmu. Saat kamu merasa tidak enak badan, makanlah sedikit saja. Ketika Ibu mengandungmu, dia suka makan makanan asam."