Kesialan

"Bukankah menurutmu sangat disayangkan jika orang lain melihat wajah asliku? Aku khawatir orang-orang mungkin mati saat melihat wajahku karena betapa tampannya aku." Mu Liufeng tersenyum pada Ling Chuxi sambil merapikan poni halusnya dan membalikkan rambut sutranya dengan beberapa gerakan pergelangan tangannya saat berbicara.

Ling Chuxi terdiam tak bisa berkata-kata.

"Guru, jika suatu hari kau mati, hanya ada satu alasannya," ucap Ling Chuxi dengan nada merendahkan.

"Benarkah? Alasan apa itu? Tertimpa beban kesempurnaanku?" Ada lekukan yang terlihat pada pesona mata Mu Liufeng saat ia menjawab dengan nada menggoda.

"Lebih tepatnya beban kesombonganmu," balas Ling Chuxi dengan datar.