Waktu berlalu dengan cepat, tanpa terasa berapa lama telah lewat.
Ketika Zheng Lan terbangun lagi, dia hanya merasakan dingin yang luar biasa di seluruh tubuhnya, dan kelopak matanya terasa sangat berat.
Dia secara naluriah mencoba menggerakkan tangannya tetapi mendapati mereka sepertinya terikat oleh sesuatu; dia sama sekali tidak bisa bergerak.
Saat dia merasakan ada sesuatu yang tidak biasa dengan tubuhnya, Zheng Lan menyadari apa yang sedang terjadi.
Bukankah dia baru saja tidur? Bagaimana dia bisa terbangun dan mendapati dirinya dalam situasi seperti ini?
Dengan pikiran itu, Zheng Nan segera membuka matanya untuk melihat sekeliling tetapi tidak menemukan siapa pun di dekatnya—hanya serangkaian tempat tidur yang ditutupi dengan seprai putih.
Pemandangan ini tampak familiar bagi Zheng Lan, tetapi dia tidak begitu ingat di mana dia pernah melihatnya sebelumnya.
Tepat saat itu, angin dingin bertiup ke leher Zheng Lan, mengejutkannya hingga benar-benar sadar.