Bab.5 Adrian Miller

0o0__0o0

Rumah sakit jakarta...!

"7 hari kemudian Di ruangan VIP itu terbaring tubuh Naya yang sedang koma, selama 1 Minggu tidak Ada perkembangan sama sekali".

"Gue akan kirim Naya ke rumah sakit di luar negeri, hari ini juga. Beber sang saudara kembar'nya dengan datar dan dingin".

"Kenapa mendadak..? Tanya Tiger tajam".

"Pertanyaan tidak berbobot, saut'nya tajam".

"Apa maksud Loe ? Tanya Tiger dengan geram". Yang hanya dapat lirikan tajam.

"Saya sudah mengantongi semua informasi apa yang yang terjadi sama Naya selama di sini, dan mulai hari ini gue yang akan menggantikan posisi Naya". Jelas'nya.

"Gue akan bantuin loe sampai semua masalah di sini clear dan pastikan kak Naya di disana berada di tangan orang yang tepat". Beber Tiger tegas sambil menatap wajah pucat Naya masih terbaring di atas ranjang rumah sakit.

"Aku tidak akan biarkan orang yang menyakiti kak Naya lolos satupun". Ungkap Tiger dengan tatap menajam penuh amarah.

"Kalau gitu kita bagi tugas, ucap Naya tegas". Loe urus para bedebah yang sudah bikin Naya tersiksa selama 2 tahun di penjarah dan gue akan urus suami bajingan Naya. "Jelas'nya dengan datar dan tangan terkepal kuat".

"Setelah itu loe bantuin gue cari tau apa yang sebenar'nya terjadi sama bokap gue sampai perusahaan'nya hancur tak tersisah dan dia meninggal tanpa sebab yang pasti".

"Hem...! Saut Tiger".

"Kamu bisa disini sampai anak buahku datang dan mengurus kepindahan Naya". Aku akan pergi sekarang..! Jelas'nya lalu bangkit dari duduk'nya dan menghampiri saudara kembar'nya.

"Hai sister..! Kamu harus cepat sembuh dan kamu tenang saja adik kamu ini akan membalaskan semua rasa sakit dan penderita yang kamu terima berkali-kali lipat". Ucap Naya sambil mengelus lembut kepala saudara kembar'nya.

"Cup..! Aku pergi dulu, pamit'nya setelah mengecup kening Naya".

0o0__0o0

Perusahaan grub Miller...!

"Di ruang miting Adrian duduk tenang sambil mendengarkan penjelasan dari karyawan'nya, hingga akhir'nya...

"Dor...! Adrian menembak lengan direktur keuangan, itu salah satu contoh apabila dia mencoba main-main denganku". Ucap Adrian datar dengan tatapan tajam.

"Aaakkkk..! Ampun tuan, saya khilaf dan saya janji tidak akan mengulangi lagi".

"Tikus seperti mu berani sekali korupsi uang perusaha'an, anda pikir sudah pintar Hem ? Tanya Adrian dingin sambil menginjak tanga'nya yang tertembak".

"Akkkkk...! Lolongan kesakitan memenuhi ruang miting itu. Ampun tuan...! Tolong ampuni saya, ucap'nya dengan tubuh bergetar".

"Toni Setiawan...! Suka main wanita daun muda padahal sudah punya anak dan istri, anak anda lumayan juga, gimana...! Kalau dia jadi mainan anak buah saya ? Ucap Adrian sambil menyeringai sinis".

"Tidak...! Tuan, tolong jangan sentuh putri saya, mohon Pak Toni sambil memegang kaki Adrian yang berdiri di depan'nya dengan tangan yang ada di dalam saku celana'nya".

"Bug..! Adrian menendang kuat dada pak Toni sampai mental membentur tembok di belakang'nya".

"Uuhk..! Uuhk..! Pak Toni langsung batuk dan mengeluarkan darah dari mulut'nya, dia memegang dada'nya yang terasa amat sangat sakit".

"Para karyawan hanya terduduk kaku di tempat dengan tubuh bergetar ketakutan menyaksikan kekejaman dari CEO perusahaan tempat mereka bekerja".

"Adrian terkenal dengan CEO terkejam dan tidak pandang bulu apabila ada yang bermain curang dengan'nya, maka'nya para kolega bisnis selalu mikir 3X sebelum mencari masalah dengan'nya".

"Di usia Adrian yang ke 27 tahun dia berhasil mendirikan perusahaan dia sendiri sampai sukses dan jadi perusahaan terbesar di Indonesia".

"Edo..! Urus bajingan ini dan buat kalian semua jadikan ini pelajaran sebelum berbuat curang di perusahaan saya". Ucap Adrian datar dengan tatapan tajam memandang para karyawan yang ada di ruang miting.

"Rapat selesai..! Ucap Adrian laku keluar dengan di ikuti oleh Edo di belakang'nya". Edo sudah memerintahkan anak buah'nya untuk membawah pak Toni ke dalam markas untuk mendapatkan hukuman'nya.

"Tuan saya sudah dapatkan info tentang Nona Naya. Jelas Edo yang lagi mengikuti langkah Adrian". Mendengar itu Adrian langsung menghentikan langkah'nya.

"Dimana ? Tanya Adrian dingin dengan muka datar".

"Nona Naya lagi di pusat perbelanjaan terbesar di jakarta". Mendengar itu tangan Adrian terkepal kuat di dalam saku celana'nya.

"Susul..! Ucap Adrian singkat, langsung memutar langkah'nya keluar dari perusahaan".

"Tapi tuan..! Hari ini anda ada jadwal pertemuan bisnis dengan mister frando dari luar negeri. Jelas Edo sambil mengikuti langkah lebar Adrian".

"Batalkan..! Saut Adrian tegas tidak mau di bantah, saat ini yang dia mau hanya Naya yang harus ada di tangang'nya bukan hal lain".

"Tapi tuan bisnis ini bernilai miliaran, tuan yakin mau membatalkan ? Tanya Edo memastikan".

"Adrian langsung menghentikan langkah'nya di samping mobil, Edo..! hari ini kamu terlalu banyak berbicara hal yang tidak penting". Beber Adrian datar dan dingin.

"Gunakan mulutmu dengan benar, sebelum aku membuatmu terbungkam untuk selama'nya". Lanjut'nya dengan menoleh menatap tajam Edo yang berdiri kaku di belakang'nya dengan keringat dingin membanjiri pelipis'nya.

"Maaf..! Tuan, saya tidak akan mengulangi lagi". Ucap Edo sambil menunduk, lalu membuka pintu mobil untuk Adrian.

"Brak...! Edo menutup pintu mobil setelah Adrian masuk di kursi penumpang dan Edo langsung cepat memasuki mobil mengemudi, lalu tancap gas meninggalkan perusaha'an".

0o0__0o0

"Di mall...! Naya lagi asik mengelilingi semua penjuru mall dengan rok mini di atas paha di padukan dengan crop top yang memamerkan pusar dan perut rata'nya, tidak lupa di lapisi jaket berwarna hitam". Dan kaki jenjang'nya yang di lapisi sepatu boots hak tinggi warna hitam yang membuat penampilan Naya nampak cantik bak artis Korea.

"Naya berjalan santai dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mungil'nya dengan menenteng 2 paper bag ukuran sedang di tangan'nya".

"Naya sadar bahwa sedari tadi dia di awasi dan di ikuti oleh anak buah Adrian, dia tetap tenang dan santai menikmati waktu ngemall'nya".

"Let's play Adrian..! Ucap Naya dengan seringai di bibir'nya".

"Banyak kaum Adam dan hawa yang mengagumi postur tubuh Naya yang tinggi 170 cm di dukung dengan wajah cantik berkulit putih susu. Dia mirip dengan dilraba artis cina".

0o0__0o0

"Di parkiran mall...! 30 menit kemudian Mobil yang di tumpangi Adrian terparkir rapi disana".

"Adrian keluar dari mobil, tanpa menunggu di bukakan pintu oleh sang asisten, dia sudah sangat tidak sabar untuk menyeret Naya".

"Dimana ? Tanya Adrian datar sambil bersandar di samping mobil'nya".

"Di lantai atas tuan..! Saut Edo sambil mengulurkan hp ke arah Adrian yang ada foto Naya di dalam'nya".

"Set..! Adrian langsung menegakkan tubuh'nya melihat foto yang ada di hp sang asisten". Tatapan Adrian menajam melihat penampilan Naya, raut muka Adrian seketika jadi datar dan semakin dingin kalah melihat banyak para buaya yang menatap tubuh Naya.

"Kamu semakin berani menantang ku sayang..! Ucap Adrian sambil meremas kuat hp Edo sampai layar'nya retak".

"Brug...! Adrian melempar hp'nya ke dada Edo dengan keras, dan langsung memasuki mall dengan langkah lebar". Adrian menarik turun dasi'nya yang mendadak merasa mencekik leher'nya.

"Edo..! Hanya bisa melotot syok melihat kelakuan aneh bos'nya". Aaaahhh...! Hp ku, baru juga beli kemaren udah rusak aja. Gerutu Edo sambil lari mengikuti langkah sang bos yang sudah jauh di depan.

0o0__0o0

"Di bandara jakarta..! Tiger membantu mendorong brankar Naya, dia ikut mengantar Naya ke bandara".

"Di bandara sudah ada pesawat khusus keluarga Verdof yang menunggu mereka beserta dokter di dalam'nya".

"Naya menyiapkan semua kebutuhan saudara kembar'nya sangat ditail dan lengkap tanpa kurang satu pun".

"Tiger mengakat tubuh Naya dengan sangat lembut dan hati-hati, lalu di masukkan ke dalam pesawat dan di baringkan di ranjang khusus yang sudah dokter siapkan beserta alat medi yang lengkap".

"Kak kamu harus berjuang dan sembuh..! Jangan pernah menyerah karena masih ada kamu disini yang menunggu kamu sadar kembali". Ucap Tiger sambil menatap sendu wajah pucat Naya.

"Cup...! Sampai jumpa kak, aku pasti akan sering mengunjungi mu di sana. Ucap Tiger setelah mengecup kening Naya".

"Jaga dan rawat kak Naya baik-baik, Ucap Tiger datar Kepda sang dokter yang hanya mengangguk tegas, lalu Tiger langsung keluar dari pesawat".

"Tiger berdiri di sana sampai pesawat yang di tumpangi Naya terbang tinggi dan tidak terlihat lagi".

0o0__0o0

Note : "penyesalan terbesar Lelaki adalah saat dia melepaskan orang yang dia sayang ketangan orang yang salah".