Bab 1: Awal kisah

Suatu malam yang sunyi di tengah sebuah hutan belantara dua orang perempuan yang bernama Kirana dan Friska sedang berjalan bersama Kirana tidak ingin dipisahkan dari Friska, namun Friska sendiri berniat meninggalkan Kirana di hutan itu.

Friska:"Kir.. kamu di sini dulu ya aku mau pulang sebentar." dia dengan senyum lembut.

Kirana:"nggak mau.. aku mau sama kamu aja." Rengeknya sambil memeluk lengan Friska.

Friska:"tapi Kir, aku harus pulang dulu nanti aku ke sini lagi ya."

Secara tiba-tiba muncul seorang laki-laki mendekati Kirana, udara di hutan itu dingin suasananya sunyi hanya ada suara daun terinjak.

Rafel:"Kirana.. kamu harus bisa lepas dari dia." ucapnya dengan nada tegas dan wajah datar.

Kirana:"nggak mau, aku mau nya sama Friska." sambil memeluk lengan Friska dengan sangat erat.

Friska hanya bisa menatap laki-laki itu lalu tangan Friska dengan lembut menepis tangan Kirana dan Friska lari pergi menjauh keluar dari hutan itu namun seseali menengok ke belakang. dari jarak yang sudah sangat jauh terdengar suara auman Harimau hal itu membuat Friska takut sekaligus heran.

Friska:"suara dari mana itu? tapi kok gak ada harimaunya?." dahi nya berkerut namun masih tetap lari.

setelah Friska keluar dari hutan Friska pulang ke rumah Nenek nya namun hanya lampu yang menyala dan pintu yang tertutup rapat.

Friska:"kok sepi ya? nenek ke mana? tumben sepi rumah nya.." ucapnya dengan masih terengah-engah.

Friska sempat membuka pintu dan masuk ke dalam rumah namun kosong, hal itu membuat Friska semakim di liputi rasa panik.

Friska pun memutuskan pergi ke rumah saudara nya desa tempat tinggal Friska sepi sangat sangat sepi hingga Friska sampai di rumah saudaranya dan dia melihat banyak orang di sana termasuk nenek nya.

namun karena masih lelah dan Syok Friska pun masuk ke salah satu kamar yang menghadap ke selatan dengan pintu yang hanya tertutup selambu Friska tidur di lantai dengan tengkurap.

Friska:"duh.. aku pura tidur aja deh."

belum lama Friska memejam kan mata nya ada tangan hitam mencengkram lengan tangan nya dan Friska bisa merasakan dingin di lengannya saat di buka mata tangan hitam itu hilang dan diganti dengan Rafel yang membawanya ke Hutan itu lagi.

Rafel:"kenapa kamu ninggalin Kirana?" wajah nya masih datar dengan dikeliling hawa tenang.

Friska:"aku nggak tau.. tapi hati aku bilang aku harus ninggalin dia." wajahnya sendu dengan tangannya yang masih di pegan sama Rafael.

seketika Friska terbangun dari mimpi namun tangan yang sempat di cengkram sosok hitam itu masih terasa dingin.

setelah bangun Friska pergi mandi dan ganti seragam setelah itu Friska pergi ke sekolah dengan mengendarai motor udara dingin pagi menerpa wajah dan tangan nya membuat nya sedikit rumit. di lampu merah Friska berhenti karena lampu sedang merah setelah beberapa menit menunggu lampu merah berganti hijau dan Friska melanjutkan jalan.

Friska:"aduh..dingin banget pagi ini, tumben banget." ucapnya menggerutu.

setiap jalan yang di lewati Friska ada saja halangan nya seperti Friska hampir menabrak karena pemotor yang belok sembarangan atau pejalan kaki anak sekolah naik sepedah yang nyebrang jalan tanpa lihat kanan kiri, dll.

dan hal itu membuat Friska harus senam jantung di pagi hari sesampainya di sekolah Friska bertemu temannya yaitu Kina.

Friska:"kin ada PR nggak sih? aku lupa."

Kina:"nggak ada si hari ini tapi besok ada, pelajaran bu Asya." santainya.

Friska :”Oh oke, kamu udah ngerjain?”

Kina:"belum." jawab singkat dan santai nya.

Friska:"tapi kamu santai amat?" ujar Friska yang mengernyitkan Dahi nya.

Kina:"ya santai dong kan PR nya dikit."

Friska hanya geleng geleng kepala karena tau temannya itu seperti apa. lalu Friska duduk di bangku depan Kina dengam wajah Serius.

Friska:"kin.. kamu tau aku tadi malam mimpi apa?" wajah serius dengan badan sedikit condong ke depan.

Kina:"memang kamu tadi malam mimpi apa?"

Friska:"aku mimpi aneh banget tapi kerasa nyata."

Kina:"biasa nya yang kaya gitu bukan sekedar mimpi." Kina mencoba menakut-nakuti Friska.

Friska:"maksud kamu?" nada serius dan sedikit takut.

Kina:"siapa tau kamu tadi malam ada di dunia lain" wajah serius namun senyuman kecil tersungging di bibirnya.

Friska:"jangan nakut takutn deh, soal nya tadi malam aku mimpi tangan hitam mencengkram lengan aku dan dingin nya kebawa sampai dunia nyata."

Kina dan Friska diam dan saling menatap satu sama lain lalu mereka berucap secara bersamaan.

Kina/Friska:"jangan bilang kamu beneran masuk ke dunia lain?" ke duanya Syok.

tak lama bel masuk waktu membaca Al Qur'An pagi pun di mulai saat semua sedang Khusyuk membaca Al Qur'An tiba tiba telinga sebelah kiri Friska berdenging panjang.

Friska:"duh.. kok berdenging sih.." menolog nya.

Kina:"kenapa kamu?" tanya Kina yang berada di samping Friska.

Friska:"telinga aku berdenging" bisiknya dengan pelan.

Kina:"udah paling denging biasa.. nanti juga hilang."

mereka melanjutkan membaca Al Qur'An setelah selesai membaca Al Qur'An pelajaran pertama pun di mulai, Guru sedang menerangkan di depan Friska Kina dan teman temannya yang lain fokus pada pelajaran tetapi denging di telinga Friska belum hilang.

muncul suara

"HATI.... HATI..."

namun Hanya Friska yang mendengarnya.